Desapenari.id – Satuan Lalu Lintas Polresta Malang Kota baru-baru ini berhasil mengamankan total 55 unit sepeda motor yang diduga keras menjadi alat kejahatan di jalanan, yaitu untuk balap liar. Tanpa ampun, penindakan tegas ini langsung mereka gelar melalui operasi Patroli Blue Light yang berlangsung sangat intens dari Sabtu (6/12) malam hingga Minggu dini hari. Sebagai informasi, Kompol Agung Fitriansyah selaku Kapolresta dengan tegas menyatakan bahwa patroli pemberantasan ini mereka mulai tepat pukul 23.00 WIB dan baru berakhir pada pukul 02.00 WIB esok harinya. “Kami tidak main-main, hasilnya 55 motor pelaku balap liar berhasil kami amankan,” tegas Agung pada Minggu (7/12/2025). Perlu diketahui, operasi spesial ini bukan tanpa sebab, melainkan langsung menindaklanjuti berbagai keluhan dan aduan yang terus berdatangan dari masyarakat yang sudah gerah dengan keonaran tersebut.

Lalu, di manakah sasaran razia besar-besaran ini? Ternyata, Satlantas Polresta Malang Kota sudah memetakan dengan sangat teliti sejumlah titik yang sudah terkenal sebagai ‘sirkuit’ balap liar. Tidak tanggung-tanggung, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Borobudur, Jalan Ciliwung, dan Jalan Ahmad Yani Utara menjadi lokasi utama yang mereka sasar. Yang lebih mencengangkan lagi, Agung mengungkap fakta bahwa motor-motor yang disita bukan cuma untuk balap, tetapi banyak juga yang kondisi modifikasinya ugal-ugalan dan jauh dari standar keamanan. “Contoh paling mencolok ya penggunaan knalpot brong yang memekakkan telinga itu,” jelasnya. Sebagai konsekuensinya, selain motornya disita, para pengendara nakal itu juga kami berikan surat tilang tanpa toleransi.

Selanjutnya, melalui tindakan tegas ini, pihak kepolisian berharap agar para pelaku balap liar, yang kebanyakan anak muda, bisa segera membuka mata akan bahaya maut yang mereka picu. “Kami ingin mereka sadar, ini bukan cuma bahaya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk keselamatan orang lain yang tidak bersalah,” imbuh Agung. Nah, untuk memberikan efek jera yang maksimal, polisi menerapkan hukuman yang unik namun membuat kapok. “Kami paksa setiap pelanggar untuk berjalan kaki sambil menuntun motornya sendiri ke Polresta Malang Kota,” ucapnya dengan nada tegas. Dengan demikian, diharapkan rasa malu dan lelah akan membuat mereka berpikir ulang untuk mengulangi aksi bodoh tersebut.

Selain itu, yang patut diapresiasi, operasi Patroli Blue Light ini ternyata memiliki dampak ganda yang sangat positif. Artinya, patroli ini tidak hanya memberantas balap liar, tetapi sekaligus menjadi bagian dari strategi pencegahan kejahatan yang lebih luas. Secara khusus, operasi ini efektif mencegah tindak kejahatan seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan, hingga pencurian dengan kekerasan yang kerap terjadi di malam hari. Sementara itu, dari sisi administrasi, Kepala Bagian Operasional (Bag Ops) Polresta Malang Kota, Kompol Wiwin Rusli, memberikan penjelasan detail mengenai syarat pengambilan motor yang disita. “Pemilik motor boleh mengambilnya setelah mereka membayar denda tilang dan yang terpenting, mengembalikan seluruh kondisi motor ke setelan standar pabrik, tidak boleh ada modifikasi liar lagi,” tutur Wiwin dengan sangat jelas.

Terakhir, Wiwin kembali menegaskan komitmen penuh jajarannya untuk tidak memberikan ruang sedikit pun bagi aktivitas yang mengganggu ketertiban umum. “Kami pastikan tidak ada celah untuk aksi-aksi yang berpotensi merusak keamanan, termasuk balapan liar yang sudah sangat meresahkan itu,” tegasnya. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Patroli Blue Light akan terus mereka intensifkan ke depannya. Tujuannya jelas, yaitu untuk menciptakan dan menjaga rasa aman serta nyaman bagi seluruh masyarakat Kota Malang. “Pada akhirnya, kegiatan seperti ini kami harap bisa meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat untuk selalu tertib dan berperilaku sopan dalam berlalu lintas,” pungkas Wiwin. Hasilnya, kegiatan patroli proaktif ini telah membuahkan dampak positif yang nyata terhadap kesadaran berkendara warga.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com