Desapenari.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Yusman Faisal, memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mengaku tidak lagi mampu menjalankan tugas sebagai pimpinan dinas.
Merasa Tidak Mampu, Yusman Kembali ke Profesi Awal
Saat dihubungi Desapenari.id pada Kamis (10/7/2025) petang, Yusman hanya menyatakan, “Ya, itu saja. Ketidakmampuan saya dalam menjalankan tugas.” Ia menolak menjelaskan lebih detail alasan mundurnya. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya kini fokus kembali ke profesi awalnya sebagai dokter.
Akos Koswara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cianjur, membenarkan bahwa Bupati Cianjur, Mochammad Wahyu Ferdian, telah menandatangani surat pengunduran diri Yusman.
Bupati,” jelas Akos via telepon. jadikan aktif
Menurutnya, alasan utama Yusman mundur adalah karena merasa tidak sanggup lagi memimpin dinas. “Katanya juga ingin lebih fresh,” tambah Akos.
baca juga: Kadis & 6 Kontraktor Cirebon Gondol uang Proyek
Transisi kepemimpinan ini berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Analisis: Mengapa Yusman Memilih Mundur?
Meski Yusman enggan menjelaskan lebih jauh, beberapa faktor mungkin memengaruhi keputusannya:
- Beban Kerja yang Tinggi – Sebagai kepala dinas di tengah tantangan kesehatan pasca-pandemi, tekanan kerja bisa sangat besar.
- Kebutuhan Work-Life Balance – Keinginan untuk “lebih fresh” mengindikasikan kemungkinan kelelahan fisik atau mental.
- Kenyamanan di Posisi Sebelumnya
Namun, pemerintah daerah perlu segera menetapkan kepala dinas tetap untuk memastikan stabilitas program kesehatan di Cianjur.
Respons Publik
Masyarakat Cianjur menyoroti pengunduran diri ini dengan beragam tanggapan. Sebagian mendukung keputusan Yusman jika memang merasa tidak sanggup, sementara lainnya berharap ada transparansi lebih soal alasan sebenarnya.
Apa Langkah Selanjutnya?
Pemkab Cianjur kemungkinan akan segera membuka proses seleksi untuk mengisi posisi ini secara permanen.
Pengunduran diri Yusman Faisal menegaskan bahwa kepemimpinan di sektor publik membutuhkan kesiapan mental dan kapasitas yang mumpuni. Keputusannya untuk mundur justru menunjukkan integritas dengan mengakui keterbatasan diri.