Jakarta (Desapenari.id) – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arrmanatha Nasir, secara tegas mendesak agar tidak ada negara yang menggunakan hak veto terhadap keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat posisi Palestina di mata dunia.
Dalam pertemuan menteri yang digelar di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB bertema “Penyelesaian Damai untuk Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara”, Arrmanatha menekankan pentingnya menjaga momentum untuk mewujudkan solusi dua negara. Pertemuan ini berlangsung di Markas PBB, New York, Senin waktu setempat.
Veto Bisa Hambat Langkah Palestina tanpa Veto
Indonesia sendiri, bersama Italia, mendapat kepercayaan untuk memimpin Kelompok Kerja 2 dalam KTT ini. Kelompok ini fokus membahas aspek keamanan kedua negara (Israel dan Palestina) serta stabilitas kawasan. Arrmanatha menegaskan bahwa semua upaya mendukung Palestina harus berujung pada penguatan Otoritas Palestina, termasuk dalam pemerintahan transisi di Gaza dan jaminan keamanan bagi wilayah Palestina.
baca juga: PKS Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina
Selain memaparkan laporan Kelompok Kerja bersama Italia, Wamenlu RI juga menyampaikan apresiasi tinggi atas keputusan Prancis yang akan segera mengakui kedaulatan Palestina. Menurutnya, langkah ini merupakan tindakan nyata yang sangat penting di tengah gagalnya upaya dunia menghentikan pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
“Indonesia mendorong negara-negara lain yang belum mengakui Palestina untuk segera mengambil langkah serupa.
baca juga: PKS Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina
Arrmanatha menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak boleh sekadar retorika. Dunia internasional harus mengambil tindakan konkret, termasuk dengan mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB tanpa hambatan veto.
“Ini bukan hanya tentang politik, tapi juga tentang keadilan dan hak asasi manusia,” tambahnya.
Dengan dukungan lebih banyak negara, solusi dua negara bisa segera terwujud, mengakhiri penderitaan rakyat Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.
baca juga: Prancis Siap Akui Palestina September 2025!
Selain isu politik, KTT juga membahas rencana aksi kemanusiaan dan rekonstruksi di Palestina, terutama di Gaza yang porak-poranda akibat serangan Israel. Indonesia, yang selama ini aktif memberikan bantuan kemanusiaan, kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan kembali Palestina.
“Kami siap berkontribusi lebih besar, baik melalui bantuan langsung maupun dukungan diplomasi,” pungkas Arrmanatha.
Tanpa veto, tanpa diskriminasi, dan dengan solidaritas tinggi, masa depan Palestina yang merdeka dan berdaulat bukan lagi sekadar mimpi.