YERUSALEM, Desapenari.id – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, secara tegas menyatakan pada Jumat (22/8/2025) bahwa pihaknya akan menghancurkan Kota Gaza jika Hamas tidak segera memenuhi tiga tuntutan utama: menyerahkan seluruh senjata, membebaskan semua sandera yang masih ditahan, serta mengakhiri peperangan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan Israel.
Melalui unggahan di media sosialnya, Katz menegaskan, “Dalam waktu dekat, gerbang neraka akan terbuka di atas kepala para pembumihangus dan pemerkosa Hamas di Gaza, kecuali mereka menyetujui syarat Israel untuk menghentikan perang, khususnya dalam hal pembebasan seluruh sandera dan penyerahan senjata.” Pernyataan tersebut kemudian dikutip langsung oleh AFP pada hari yang sama.
baca juga: Trump Marah Ke Israel: Jangan Serang Iran!
Selanjutnya, Katz menambahkan ancamannya, “Jika mereka menolak, Gaza, yang merupakan ibu kota Hamas, akan bernasib sama seperti Rafah dan Beit Hanoun.” Kedua kota tersebut sebelumnya telah mengalami kehancuran besar-besaran akibat serangkaian operasi militer Israel yang intensif.
Pernyataan keras Katz ini muncul tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Kamis (21/8/2025) waktu setempat, mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan dimulainya kembali negosiasi secepatnya untuk membebaskan seluruh sandera yang masih terjebak di Gaza.
Namun, Netanyahu juga menekankan bahwa proses pembebasan sandera akan berjalan paralel dengan operasi militer besar-besaran yang bertujuan merebut kendali penuh atas Kota Gaza dan menghancurkan kekuatan Hamas hingga ke akar-akarnya.
baca juga: Hamas Tinjau Peta Baru soal Kendali Militer Israel di Gaza
Sebagai bagian dari persiapan operasi ini, Kementerian Pertahanan Israel telah menyetujui pengerahan sekitar 60.000 tentara cadangan pada awal pekan ini. Pasukan tambahan ini akan membantu memperkuat ofensif untuk merebut Kota Gaza.
“Kedua tujuan ini, yaitu mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera kami, merupakan dua hal yang harus berjalan beriringan,” ujar Netanyahu dalam pernyataan videonya, tanpa menyebut lebih detail mengenai kelanjutan dari pembicaraan perdamaian.
Sementara itu, para mediator internasional masih menanti respons resmi pemerintah Israel terhadap proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan oleh Hamas pada awal pekan ini.
Sumber-sumber Palestina mengungkapkan bahwa proposal tersebut mencakup mekanisme pembebasan sandera secara bertahap. Namun, pihak Israel bersikeras agar semua sandera dibebaskan secara sekaligus dan tanpa penundaan.
kunjungi laman teknologi di Newtechclub.com
Rencana Israel untuk memperluas operasi militer dan menduduki Kota Gaza menuai kecaman yang luas, baik dari komunitas internasional maupun dari dalam negeri sendiri.
Konflik antara Israel dan Palestina yang memanas kembali ini dipicu oleh serangan mendadak Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.219 warga Israel, sebagaimana dilaporkan oleh AFP berdasarkan data resmi.
Di sisi lain, serangan balasan yang dilancarkan oleh militer Israel telah mengakibatkan lebih dari 62.000 warga Palestina kehilangan nyawa, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas. Data tersebut diakui dan diverifikasi oleh PBB sebagai data yang sah.
Wonderful beat I wish to apprentice while you amend your web site how could i subscribe for a blog web site The account aided me a acceptable deal I had been a little bit acquainted of this your broadcast provided bright clear idea