PAMEKASAN, Desapenari.id – Perusahaan ekspedisi JNT dan Shopee Express (SPX) dengan tegas membantah kabar yang menyebutkan mereka akan menutup layanan Cash on Delivery (COD) di Madura. Isu ini muncul setelah viralnya kasus penganiayaan terhadap seorang kurir di Pamekasan.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa kedua perusahaan akan menghentikan layanan COD di seluruh wilayah Madura menyusul insiden kekerasan yang menimpa kurir pengiriman paket. Namun, pihak JNT dan SPX langsung memberikan klarifikasi resmi.
JNT Pastikan Layanan COD Tetap Berjalan
Wahid Hamdani, Supervisor (SPV) JNT area Kota Pamekasan, mengaku telah mendengar kabar tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada kebijakan resmi dari pusat untuk menghentikan layanan COD.
“Pelayanan COD masih berjalan normal seperti biasa. Jika tidak ada instruksi lebih lanjut dari pimpinan, berarti isu itu tidak benar,” tegas Wahid.
Ia menambahkan, kebijakan JNT saat ini tetap memperbolehkan transaksi COD di seluruh wilayah Madura, termasuk Pamekasan. “Kami di sini masih melayani pengiriman COD hingga hari ini,” ujarnya.
SPX Juga Tegaskan Tidak Ada Penutupan Layanan
Sementara itu, Tio, Supervisor SPX Area Pamekasan-Sumenep, menyatakan hal serupa. Menurutnya, Shopee Express tetap melayani pengiriman barang dengan metode COD tanpa ada perubahan kebijakan.
“Sampai sekarang, kami tidak pernah berhenti melayani transaksi COD. Ini adalah salah satu fitur utama yang sangat dibutuhkan pelanggan,” jelas Tio.
Ia juga membantah adanya kasus kekerasan terhadap kurir SPX selama ini. “Selama ini tidak pernah ada masalah serius seperti itu. Jadi, layanan COD dipastikan akan terus berlanjut,” tambahnya.
Isu penutupan COD ini muncul setelah seorang kurir JNT, Irwan Siskiyanto (27), menjadi korban penganiayaan oleh seorang pelanggan di Pamekasan. Pelaku, Zainal Arif (46), yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), diduga menyerang Irwan karena barang yang diterima tidak sesuai pesanan.
Kejadian yang terjadi pada Senin (30/6/2025) itu viral di media sosial, memicu kekhawatiran bahwa perusahaan ekspedisi akan menghentikan layanan COD di Madura. Namun, baik JNT maupun SPX memastikan bahwa operasional mereka tetap berjalan lancar.
Masyarakat Madura, khususnya yang sering bertransaksi secara COD, sempat resah dengan kabar tersebut. Pasalnya, metode pembayaran ini sangat populer di wilayah tersebut karena dinilai lebih aman dan praktis.
Namun, dengan penjelasan resmi dari kedua perusahaan, kekhawatiran tersebut mulai mereda. Banyak pelanggan yang berharap agar kejadian kekerasan seperti ini tidak terulang lagi, demi menjaga kepercayaan antara kurir dan konsumen.
Komitmen Perusahaan untuk Keamanan Kurir
Meski layanan COD tetap berjalan, baik JNT maupun SPX menyatakan akan terus meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi para kurir. Mereka berharap, insiden seperti di Pamekasan tidak lagi terjadi di masa depan.
“Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, termasuk memastikan keamanan tim kurir kami,” pungkas Wahid dari JNT.
Sementara itu, Tio dari SPX menambahkan, “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak berwajib jika ada masalah, tetapi untuk sekarang, semua layanan tetap normal.”
Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan terganggunya layanan pengiriman COD di Madura. Perusahaan ekspedisi memastikan bahwa operasional mereka tetap lancar, meski tetap waspada terhadap potensi masalah ke depan.
baca juga: 5 Zodiak dengan Selera Estetik Terbaik, Simak!
Kasus penganiayaan kurir ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik perusahaan, konsumen, maupun masyarakat umum. Di satu sisi, perusahaan harus memastikan keamanan karyawannya, sementara pelanggan juga perlu lebih sabar dan memahami proses pengiriman.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi informasi simpang siur yang bisa meresahkan masyarakat. Layanan COD tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang, dan JNT serta SPX berkomitmen untuk terus mendukung kebutuhan pelanggan setia mereka.