Kamboja Usulkan Trump Raih Nobel Perdamaian

Moskow (desapenari.id) – Pemerintah Kamboja membuat gebrakan mengejutkan dengan mengusulkan Donald Trump sebagai calon penerima Nobel Perdamaian. Wakil Perdana Menteri Kamboja, Sun Chanthol, secara tegas menyatakan bahwa negaranya sedang mempersiapkan proposal resmi untuk Komite Nobel. Alasannya? Trump dinilai berjasa besar dalam mendorong perdamaian antara Kamboja dan Thailand setelah konflik perbatasan memanas pekan lalu.

“Dia (Trump) pantas dapat Nobel! Kontribusinya tidak hanya untuk Kamboja, tapi juga untuk dunia,” tegas Sun Chanthol dalam wawancara eksklusif dengan Wall Street Journal. Ia menambahkan, tanpa campur tangan Trump, gencatan senjata mungkin tidak akan tercapai secepat ini.

Trump Jadi Penengah, AS Tekan Negosiasi Dagang

Pada 27 Juli lalu, Trump membuat langkah tegas dengan menghentikan sementara negosiasi dagang AS dengan negara-negara yang terlibat konflik. Kebijakan ini langsung memicu reaksi cepat dari Kamboja dan Thailand. Alih-alih terus berperang, kedua negara akhirnya bersedia duduk bersama.

Sun Chanthol mengungkapkan, pemerintah Kamboja tidak main-main dengan usulan Nobel ini. “Kami akan segera hubungi Komite Nobel di Norwegia. Ini wujud terima kasih kami,” ujarnya.

Konflik Memanas, Korban Jiwa Berjatuhan

Ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja sudah memuncak sejak 24 Juli. Militer kedua negara saling serang, dimulai dengan tembakan artileri dari Kamboja yang menghantam pemukiman sipil Thailand. Thailand pun membalas dengan serangan udara ke posisi militer Kamboja.

Korban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak, termasuk warga sipil yang tidak bersalah. Situasi makin mencekam ketika kedua negara terus saling tuduh sebagai provokator.

kunjungi situs informasi teknologi terlengkap di Newtechclub.com

Untungnya, eskalasi konflik berhasil diredam setelah pertemuan darat antara PM Kamboja Hun Manet dan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai. Kedua pihak akhirnya sepakat untuk gencatan senjata.

Namun, Sun Chanthol menegaskan, “Peran Trump sangat krusial. Tekanan AS membuat kedua negara cepat berkompromi.”

baca juga: Thailand-Kamboja Siap Negosiasi di Malaysia!

Usulan Kamboja ini pasti akan menimbulkan pro-kontra. Di satu sisi, Trump berhasil mendorong perdamaian. Di sisi lain, kebijakan luar negerinya sering dianggap kontroversial.

Tapi satu hal yang pasti: jika Trump benar-benar dapat Nobel Perdamaian, ini akan menjadi sejarah baru. Bagaimana tanggapan dunia? Kita tunggu saja!

More From Author

KP2MI Perkuat Dukungan “Upskilling”, Simak!

Kamboja dan Thailand Bahas Isu Perbatasan di Malaysia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *