Desapenari.id, PALEMBANG – Korban Pembacokan Akhirnya Menikah di RSUD BARI Palembang. Ahmad Handa (30), seorang pria yang menjadi korban pembacokan saat hendak menikah, akhirnya melangsungkan akad nikah di Rumah Sakit BARI pada Minggu (11/5/2025). Akun Instagram @palembangterkini.official mengunggah video prosesi ijab kabul tersebut. Dalam rekaman itu, Ahmad terlihat terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban menutupi luka di wajah dan tangan kirinya, sementara selang oksigen masih terpasang.
Seorang penghulu membacakan ijab kabul, sementara orang tua mempelai perempuan yang mewakili putrinya menyaksikan proses tersebut. Uniknya, pengantin perempuan tidak tampak dalam video, hanya orang tua dari pihak perempuan yang berfoto bersama Ahmad. Setelah akad selesai, keluarga kedua mempelai menunjukkan buku nikah sebagai bukti keabsahan pernikahan itu.
Ahmad juga menceritakan motif pelaku pembacokan kepada polisi. Ternyata, ia mengenali salah satu pelaku yang menyimpan dendam pribadi terhadapnya. Pelaku menuduh Ahmad sebagai “cepu” atau informan yang melaporkannya ke polisi. Masalah lama ini pernah memicu keributan di antara mereka, bahkan Ahmad mengaku pernah menusuk pelaku saat dikejar dan dituduh maling.
“Waktu itu, dia menuduh saya cepu, padahal saya tidak pernah melakukannya. Kami pernah berkelahi di Jembatan Kertapati, dia meneriaki saya maling, lalu saya kabur. Ketika dia sendirian, saya tusuk dia pada 2019. Sekarang, dia balas dendam,” jelas Ahmad dalam video tersebut.
Parafrasa Artikel (500 Kata, Kalimat Aktif dengan Transisi)
Pernikahan di Tengah Luka: Ahmad Handa Sah Jadi Suami Meski Dibacok Sebelum Akad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Ahmad Handa (30) akhirnya menyelesaikan akad nikah meski harus terbaring di rumah sakit setelah menjadi korban pembacokan. Prosesi pernikahan digelar di RSUD BARI pada Minggu (11/5/2025), dihadiri keluarga dan petugas medis. Akun Instagram @palembangterkini.official mengabadikan momen tersebut dalam sebuah video yang viral.
Dalam rekaman itu, Ahmad terlihat lemah dengan perban menutupi bagian wajah dan tangan kirinya. Meski begitu, ia tetap menjalani ijab kabul dengan bantuan penghulu. Orang tua mempelai perempuan hadir untuk mewakili putrinya, meski sang pengantin sendiri tidak terlihat dalam video. Setelah akad selesai, keluarga memperlihatkan buku nikah sebagai tanda pernikahan sah.
Motif Pembacokan Terungkap: Balas Dendam Kasus Lama
Ahmad mengungkapkan alasan pelaku menyerangnya kepada pihak kepolisian. Rupanya, pelaku adalah orang yang pernah ia lukai pada 2019 akibat perseteruan pribadi. Pelaku menuduh Ahmad sebagai “cepu” yang pernah melaporkannya ke polisi.
“Waktu itu, dia marah karena mengira saya informan. Kami pernah berkelahi di Jembatan Kertapati, dan saya menusuknya saat dia meneriaki saya maling. Sekarang, dia balas dendam,” cerita Ahmad.
Prosesi Pernikahan Penuh Haru
Meski dalam kondisi luka, Ahmad tetap bersemangat menjalani akad nikah. Keluarga dari kedua belah pihak memberikan dukungan penuh. Bahkan, para tamu yang hadir turut mengabadikan momen dengan foto bersama.
Kesimpulan
Kisah Ahmad Handa membuktikan bahwa cinta dan komitmen bisa mengalahkan segala rintangan, bahkan di tengah tragedi kekerasan. Pernikahannya di rumah sakit menjadi simbol ketegaran dan harapan baru bagi pasangan ini.