Desapenari.id, TEL AVIV — Netanyahu: Israel Akan Kurangi Ketergantungan pada Bantuan Militer AS. Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu secara mengejutkan mengisyaratkan rencana mengurangi bantuan militer dan keamanan dari Amerika Serikat (AS). Media lokal melaporkan isyarat ini pada Senin (12/5/2025), tepat di tengah memanasnya hubungan Netanyahu dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.
“Kita harus mulai membiasakan diri tidak bergantung pada bantuan militer AS,” tegas Netanyahu dalam pertemuan tertutup dengan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, Ahad (12/5/2025) malam. Pernyataannya itu langsung dikutip oleh harian ternama Israel, Maariv.
Netanyahu mengungkapkan, Israel selama ini menerima dana militer sekitar 4 miliar dolar AS (Rp66 triliun) per tahun dari AS. Namun, ia menegaskan bahwa negaranya bisa mengambil langkah serupa seperti saat menghentikan bantuan ekonomi AS beberapa tahun lalu. “Kita pernah mandiri tanpa bantuan ekonomi mereka, dan kita bisa lakukan hal yang sama di sektor pertahanan,” tambahnya.
Meski demikian, Netanyahu tidak merinci alasan di balik pernyataan kontroversial ini. Padahal, hubungannya dengan Trump belakangan terus memanas. Pejabat pemerintahan AS membongkar fakta: “Trump secara sengaja memutus semua saluran komunikasi langsung dengan Netanyahu karena tidak mau lagi menjadi boneka dalam permainan politiknya.”
Laporan media Israel mengungkap, sejumlah isu strategis memicu ketegangan antara kedua pemimpin ini.Pertama, perbedaan pandangan soal kebijakan terhadap Iran. Kedua, pendekatan berbeda dalam menangani kelompok Houthi di Yaman. Ketiga, perang di Gaza yang belum juga mereda. Terakhir, kebuntuan negosiasi gencatan senjata yang semakin memperuncing hubungan kedua negara.
Pernyataan Netanyahu ini langsung memicu berbagai spekulasi. Di satu sisi, sebagian pihak melihatnya sebagai upaya menunjukkan kemandirian Israel. Di sisi lain, banyak yang menilai langkah ini justru berisiko melemahkan posisi Israel di kancah global. “Ini bukan sekadar soal anggaran, tapi juga tentang aliansi strategis yang sudah dibangun puluhan tahun,” kata seorang analis pertahanan.
Jika Israel benar-benar mengurangi ketergantungan pada AS, langkah ini bisa mengubah dinamika politik Timur Tengah. Namun, para ahli memperingatkan bahwa transisi harus dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu stabilitas keamanan Israel. Sementara itu, Gedung Putih belum memberikan respons resmi terkait isyarat Netanyahu tersebut.
Netanyahu jelas sedang mengirim pesan kuat, baik kepada AS maupun dunia internasional. Pertanyaannya sekarang: apakah ini langkah strategis atau sekadar respons emosional dari ketegangan politik? Jawabannya mungkin akan terungkap dalam beberapa bulan ke depan.
One thought on “Netanyahu: Israel Akan Kurangi Ketergantungan pada Bantuan Militer AS”