desapenari.id Jawa Barat – TNI Angkatan Darat (TNI AD) menegaskan bahwa program pembinaan siswa nakal di Jawa Barat (Jabar) yang dilakukan di lingkungan barak militer sesuai HAM. Brigjen TNI Wahyu Yudhayana selaku Kadispenad menyampaikan pernyataan ini sebagai tanggapan atas kritik dari berbagai pihak, termasuk Komnas HAM, yang menganggap metode pembinaan tersebut kurang tepat.
Komnas HAM Kritik Pembinaan di Barak, TNI AD Beri Penjelasan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebelumnya menyatakan keberatan terhadap metode pembinaan siswa nakal dengan membawa mereka ke barak militer. Menurut Komnas HAM, pendekatan semacam ini berpotensi menimbulkan trauma dan tidak sesuai dengan prinsip perlindungan anak.
Brigjen Wahyu Yudhayana tegas menyatakan program ini merupakan hasil rancangan tim dengan konsep edukasi, bukan alat penghukuman.“Kami tidak melakukan tindakan kekerasan. Ini adalah bagian dari pembinaan karakter dengan pendekatan kedisiplinan ala militer yang terukur,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program ini telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan, orang tua, dan lembaga terkait untuk memastikan tidak ada pelanggaran HAM.
Tujuan Pembinaan: Cegah Kenakalan Remaja yang Semakin Mengkhawatirkan
Kenakalan remaja di Jawa Barat, seperti tawuran, narkoba, dan kriminalitas ringan, menjadi alasan utama digelarnya program ini. TNI AD berargumen bahwa pendekatan biasa melalui sekolah dan konseling seringkali tidak cukup untuk memberikan efek jera.
“Kami ingin memberikan pengalaman berbeda agar para pelajar ini menyadari pentingnya disiplin dan tanggung jawab. Ini bukan tentang hukuman, tapi pembentukan mental,” ujar perwira TNI AD yang terlibat dalam program.
Respons Beragam dari Orang Tua dan Pemerhati Anak
Sebagian orang tua mendukung program ini karena melihat perubahan positif pada anak-anak mereka. Namun, sejumlah pegiat HAM dan psikolog anak mengingatkan risiko psikologis jika metode pembinaannya terlalu keras.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan akan terus memantau pelaksanaan program ini untuk memastikan tidak ada penyimpangan. Perwakilan Dinas Sosial Jabar menyatakan, “Kami menghargai inisiatif TNI AD ini, namun tetap harus memastikan perlindungan hak anak tidak terganggu.”
BACA JUGA: Gerindra Bali Tegaskan Tidak Terkait dengan Pembentukan GRIB
Hasil Evaluasi Tentukan Nasib Program: Lanjut atau Berhenti
TNI AD menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah program selesai. “Pemerintah Siapkan Ekspansi Program ke Daerah Lain Berdasar Hasil Evaluasi”.
Kesimpulan
Meski menuai pro dan kontra, TNI AD memastikan bahwa pembinaan siswa nakal di barak militer tetap mengedepankan prinsip HAM. TNI, Pemda Jabar, dan Wali Murid Bersinergi Tangani Kenakalan Pelajar Secara Efektif.
One thought on “TNI AD Tegaskan Pembinaan sesuai HAM”