MALANG, desapenari.id – Pencuri Motor di Malang Tewas Diamuk Massa Usai Jatuh ke Sawah. Dua warga Desa Cokro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur mengamuk dan memukuli seorang pencuri sepeda motor berinisial MS (38) hingga tewas. Massa yang emosi itu tidak bisa menahan amarah setelah menangkap pelaku yang baru saja mencuri motor di Desa Wringinsongo. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB, usai MS dan rekannya mencuri motor di Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang.
Kronologi Pencurian dan Penangkapan
Menurut Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, pelaku bersama seorang rekannya mencuri motor Honda Vario milik bengkel Bebek Orange. Saat itu, motor tersebut terparkir di pinggir jalan dengan kunci masih menempel. Tanpa menunggu lama, kedua pelaku langsung melancarkan aksinya.
Salah satu pelaku turun dari motor Honda Scoopy yang mereka tumpangi, lalu menyalakan motor korban. Begitu mesin menyala, keduanya langsung melarikan diri ke arah Kecamatan Pakis. Namun, pemilik bengkel, Dony Setyawan (37), menyadari kejadian itu dan segera mengejar pelaku bersama warga sekitar.
Pengejaran berakhir di area persawahan Desa Cokro, di mana pelaku terjatuh. Warga yang sudah emosi langsung mengeroyok MS hingga tewas dengan luka parah di kepala. Sementara itu, rekannya berhasil kabur dan kini masih dalam pengejaran polisi.
Setelah kejadian, anggota Polsek Pakis tiba di lokasi dan membawa korban ke Puskesmas Pakis. Namun, nyawa MS tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pada pukul 12.20 WIB.
Barang Bukti dan Imbauan Polisi
Polisi menyita sepeda motor Honda Vario yang sempat dicuri serta STNK sebagai barang bukti. Kasus ini masuk dalam kategori pencurian dengan pemberatan sesuai Pasal 363 KUHP.
AKP Bambang menegaskan bahwa main hakim sendiri tidak dibenarkan. “Kami sangat menyesalkan tindakan warga yang tidak bisa mengendalikan emosi. Proses hukum harus diserahkan kepada pihak berwajib,” tegasnya.
Pelajaran dari Tragedi Ini
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan tidak meninggalkan kunci motor di kendaraan. Di sisi lain, polisi terus memburu pelaku yang kabur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dari tragedi ini, kita bisa mengambil pelajaran penting tentang pentingnya kehati-hatian dan penegakan hukum yang benar. Pertama, masyarakat harus selalu waspada dengan tidak meninggalkan kunci kendaraan sembarangan. Selanjutnya, polisi terus berupaya menangkap pelaku yang kabur agar proses hukum berjalan adil.
Namun, kekerasan massa bukanlah solusi. Alih-alih menyelesaikan masalah, main hakim sendiri justru menimbulkan konsekuensi hukum baru.
Terakhir, mari kita jaga ketertiban bersama dengan cara yang benar. Jika menemukan tindak pidana, segera hubungi polisi daripada mengambil tindakan sendiri. Hanya dengan demikian, masyarakat bisa hidup aman dan hukum berjalan sebagaimana mestinya.