JAKARTA, Desapenari.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dengan tegas membantah isu rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di internal partainya. “Di internal Golkar, isu Munaslub sama sekali tidak ada. Itu cuma rumor,” tegas Sarmuji usai meresmikan media center Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Pernyataan ini sekaligus menanggapi sikap Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ahmadi Noor Supit, yang pekan lalu juga menolak keras wacana Munaslub. Namun, Sarmuji justru menyoroti bahwa SOKSI sendiri terlihat belum solid. “Yang diserukan SOKSI justru terkesan memecah ormas partai sendiri. Lihat saja, di internal mereka pun masih ada perbedaan yang belum terselesaikan,” ujarnya.
Ia lantas membandingkan dengan dinamika di AMPI yang menurutnya justru produktif. “Contohnya di AMPI, sempat ada dinamika, tapi itu malah jadi bahan pembelajaran. Tidak sampai pecah seperti yang terjadi di SOKSI,” jelas Sarmuji sambil tersenyum.
Sebelumnya, Ahmadi Noor Supit memang telah menyatakan penolakan tegas terhadap wacana Munaslub Golkar. Saat membuka Munas XII SOKSI di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/5/2025) malam, Supit berpidato di hadapan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. “Para senior SOKSI dan Golkar pasti tak ingin partai terbelah lagi. Siapapun yang bawa isu Munaslub, SOKSI menolak tegas!” tegasnya.
Namun, Sarmuji sepertinya tak terlalu khawatir dengan isu ini. “Golkar solid, justru ormas pendukung seperti SOKSI yang perlu evaluasi,” tandasnya. Ia menegaskan, selama ini dinamika di Golkar selalu berujung pada penguatan partai, bukan perpecahan.
Sarmuji tak sungkan menyindir kondisi SOKSI yang menurutnya belum sepenuhnya bersatu. “Mereka bicara anti-perpecahan, tapi di internal sendiri masih ada konflik. Ini kan lucu,” ucapnya santai.
Ia membandingkannya dengan AMPI yang berhasil melewati fase dinamika tanpa harus pecah. “AMPI bisa jadi contoh. Mereka punya masalah, tapi diselesaikan dengan baik. SOKSI? Masih berantakan,” tambahnya.
Sarmuji kembali menegaskan bahwa isu Munaslub sengaja dihembuskan oleh pihak luar yang ingin melihat Golkar goyah. “Ini cuma strategi pengalihan isu. Golkar stabil, Munaslub tidak perlu,” tegasnya.
Di sisi lain, Ahmadi Noor Supit tetap bersikukuh bahwa SOKSI akan selalu mendukung kepemimpinan Bahlil Lahadalia. “Kami tidak mau sejarah kelam Golkar terbelah terulang. SOKSI akan jadi benteng soliditas partai,” deklarasinya di Munas SOKSI.
Sarmuji mengakui, dinamika di ormas pendukung seperti SOKSI dan AMPI adalah hal wajar. “Asal tidak berujung pecah, justru bisa jadi bahan pematangan organisasi,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan, ormas harus bisa menjaga stabilitas karena mereka adalah tulang punggung partai. “Kalau ormas saja berantakan, bagaimana mau dukung partai?” tanyanya retoris.
Di akhir pernyataan, Sarmuji menegaskan bahwa Golkar kini fokus mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2029. “Isu Munaslub hanya ganggu konsentrasi. Kami sedang menyusun strategi besar untuk menang di 2029,” tutupnya.
Dengan demikian, ia berharap seluruh kader dan ormas pendukung bisa bersatu padu. “Stop isu tidak penting, mari kerja nyata!” serunya penuh semangat.
Jelas sekali, isu Munaslub sengaja dibesar-besarkan, sementara Golkar justru sedang dalam kondisi solid. SOKSI mungkin perlu introspeksi sebelum bicara soal persatuan. Bagaimanapun, partai berlambang pohon beringin ini tetap fokus ke tujuan besar: kemenangan di Pemilu 2029!