JAKARTA, desapenari.id– Ratusan orderan fiktif aplikasi ojek online (ojol) yang dipesankan dengan titik jemput di Jalan Haji Amsar, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, memiliki tujuan pengantaran yang sama.
Warga setempat bernama Fedrik mengatakan, semua order fiktif itu diatur dengan pembayaran tunai.
“Tujuannya sama semua, kalau motor (ojol) ke Stasiun Kebayoran (Jakarta Selatan), kalau mobil ke Bandara (Soekarno Hatta),” ungkap Fedrik kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2025).
baca juga: 4 Motor Matic Yamaha Bagasi Luas, Perfect Untuk Ojol!
Pantauan desapenari di lokasi, beberapa pengemudi ojol motor berkumpul kemudian saling bertanya tentang nama pemesan dan titik antar.
“(Stasiun) Kebayoran ya?” tanya salah satu pengemudi ojol ke yang lain.
“Andhika ya?” tanya pengemudi ojol lainnya.
Dalam kurun 30 menit, sedikitnya 15 pengemudi ojol datang dengan membawa nama pemesan yang sama. Namun, sosok bernama Andhika tak kunjung muncul.
Para pengemudi ojol pun tidak bisa langsung membatalkan pesanan. Seorang pengemudi ojol bernama Joko menjelaskan, mereka harus menunggu minimal 10 menit sebelum bisa membatalkan dengan alasan “penumpang tidak ada di tempat.”
“Tunggu aja, Bang, sebentar 10 menit, biar enggak bermasalah, takutnya nanti orderannya nyangkut lagi,” kata Joko kepada pengemudi ojol yang baru datang.
kunjungi laman berita terkini di Exposenews.id
Fedrik menjelaskan, kejadian orderan fiktif ini sudah berlangsung sejak Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Mulanya ada lima taksi online yang datang dengan tujuan menjemput pelanggan atas nama Hendro.
“Kami juga heran, kenapa masuk langsung lima mobil, ditanya semuanya jawab atas nama Hendro, makanya jadi mikir ini orderan fiktif,” ujar Fedrik.
Sejak itu, pengemudi taksi online dari berbagai aplikasi datang silih berganti. Nama pemesan pun bervariasi, mulai dari Hendro, Andhika, Ardiansah, hingga Farhat.
Pada Selasa pagi tadi, giliran pengemudi ojol motor yang berdatangan bersama beberapa pengemudi taksi online lainnya.
Fedrik mengaku sudah menghubungi pihak aplikator untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun, hingga kini belum ada solusi yang diberikan.
baca juga: Konflik Sudan Memanas! ini Detailnya
Warga berharap aplikator segera memblokir sementara Jalan Haji Amsar sebagai titik jemput agar pengemudi ojol dan taksi online tidak terus dirugikan. Selain itu, mereka juga meminta agar pelaku pemesanan fiktif dilacak dan ditindaklanjuti.
“Harusnya di-block dulu jalannya atau dilacak orangnya,” kata Fedrik.
Saat ini, diperkirakan sudah lebih dari 200 pengemudi taksi online dan ojol dari berbagai
Hingga Selasa siang, diperkirakan lebih dari 200 pengemudi taksi online dan ojol dari berbagai aplikasi sudah datang ke lokasi, namun tak satupun benar-benar mengangkut penumpang.