Desapenari.id – Tanpa menunggu waktu lama, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) langsung memerintahkan pasukan elit Zeni Angkatan Darat untuk bergerak cepat. Selanjutnya, dua tim khusus pun mereka terjunkan langsung ke jantung kawasan industri di Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Bahkan, misi khusus ini mereka luncurkan untuk mengatasi ancaman mencekam dari kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) yang berhasil terdeteksi di lokasi tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat (Kapusziad) Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto dengan tegas membenarkan pengerahan kekuatan ini. Menurutnya, masing-masing tim mereka isi dengan 22 personel pilihan, yang akhirnya menghadirkan total 44 prajurit tangguh di lapangan. Saat ini, seluruh personel tersebut dengan penuh semangat sedang menjalankan tugas mulia mereka di Cikande,” tegas Budi, saat beberapa waktu lalu diwawancarai di Markas Pusziad, Jakarta. Lebih lanjut, ia pun dengan bangga membeberkan fakta bahwa tim khusus ini mereka ambil langsung dari Detasemen Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia yang legendaris.
Di sisi lain, aksi heroik ini ternyata mereka lakukan setelah menerima permintaan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Dengan penuh percaya diri, Budi Hariswanto menegaskan, “Kita memang sengaja menyiapkan personel yang memiliki kemampuan mumpuni di bidangnya, selain itu kemampuan mereka juga didukung oleh alat peralatan canggih yang sudah disiapkan dan diberikan oleh bangsa dan negara.” Alhasil, kombinasi SDM dan teknologi ini diharapkan menjadi senjata ampuh untuk melawan radiasi.
Sementara itu, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137, dengan optimis menyatakan target pemerintah. Bahkan, pemerintah dengan berani menargetkan proses dekontaminasi Cesium-137 (Cs-137) ini harus sudah tuntas seluruhnya pada Desember 2025 mendatang. Target ini secara khusus mencakup area industri dan pabrik yang berhasil mereka identifikasi di kawasan industri Cikande. Tak hanya itu, Hanif pun menegaskan, “Tugas kita bukan cuma sekadar mengatasi kontaminasi fisik, melainkan kita juga harus membangun fondasi regulasi yang super kuat agar kejadian menakutkan seperti ini tidak terulang lagi di masa depan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Sebelumnya, satgas yang dipimpin Hanif ini telah melaporkan kemajuan signifikan. Mereka telah melakukan tindakan dekontaminasi pada sepuluh titik utama yang berhasil terdeteksi. Selanjutnya, tim ini menargetkan penyelesaian secara bertahap dalam waktu satu bulan ke depan. Selama proses ini berlangsung, mereka juga terus memastikan kondisi lingkungan tetap aman dan benar-benar terkendali. Secara paralel, aparat penegak hukum tidak tinggal diam; mereka terus menggencarkan proses hukum untuk menelusuri sumber radiasi yang diduga kuat berasal dari limbah Cs-137 yang dibuang secara tidak bertanggung jawab.
Bahkan, pemerintah secara penuh mendukung langkah tegas aparat penegak hukum dalam melakukan penyelidikan mendalam. Mereka secara khusus menyoroti dua kemungkinan sumber kontaminasi yang paling memungkinkan. Pertama, kontaminasi ini diduga berasal dari importasi scrap besi dan baja yang tercemar. Kedua, ada potensi kebocoran limbah dari penggunaan Cs-137 di sektor komersial yang tidak diawasi. Oleh karena itu, pengawasan terhadap potensi bahaya radiasi dari sumber radionuklida lainnya juga akan mereka perkketat secara masif melalui revisi berbagai kebijakan terkait.
Sebagai langkah nyata dan preventif, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup mengambil tindakan tegas. Mereka secara resmi telah menghentikan sementara pemberian rekomendasi impor scrap besi dan baja dari luar negeri. Kebijakan darurat ini akan terus berlaku hingga seluruh pihak terkait mampu memastikan sistem pengawasan dan fasilitas keamanan mereka sudah berjalan dengan maksimal, sehingga mampu mencegah masuknya material berbahaya ke wilayah Indonesia. Dengan demikian, langkah komprehensif ini diharapkan tidak hanya membersihkan Cikande, tetapi juga mengamankan Indonesia dari ancaman serupa di masa depan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com