BANDUNG BARAT, Desapenari.id – Sapi Milik Prabowo, Lihat Gemuknya! Tatang, seekor sapi limousin jumbo asal kaki Gunung Burangrang, Bandung Barat, tampak gagah dan sehat di dalam kandangnya. Dengan tubuh kekar berwarna cokelat, sapi seberat 1.300 kilogram ini dengan santai mengunyah jerami tanpa henti. Sesekali, ia melenguh keras, suaranya menggema menyambut siapa pun yang mendekat.

Ade Mulyana (40) langsung melompat kegirangan ketika tim seleksi resmi mengumumkan sapi miliknya terpilih sebagai hewan kurban Presiden RI Prabowo Subianto untuk Idul Adha 1446 H. Berdiri kokoh di kandang Kampung Barunyatuh RT 02 RW 06, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Tatang terlihat sangat terawat.

Perjalanan Tatang Menjadi Sapi Premium

Sapi Milik Prabowo. Ade mengenalkan Tatang dengan bangga. “Dari sejak kecil saya rawat Tatang sampai sekarang beratnya mencapai 1,3 ton. Ini sapi limousin jantan umur 5 tahun yang benar-benar saya besarkan dengan penuh perhatian,” jelas Ade sambil membelai kepala Tatang saat tim kami temui di kandangnya, Selasa (20/5/2025).

Ia pertama kali bertemu Tatang setahun lalu ketika sapi ini masih berbobot 900 kg. Ade membelinya dari seorang peternak di Lembang, lalu merawatnya dengan tekun.

“Saya memang menargetkan Tatang bisa dipilih Presiden untuk kurban. Makanya, setahun terakhir fokus banget buat penggemukan,” cerita Ade. Ia tak main-main dalam merawat Tatang. Kandang selalu dibersihkan, sapi dimandikan dua kali sehari, dan asupan nutrisinya dijaga ketat.

Seleksi Ketat untuk Hewan Kurban Presiden

Proses seleksi hewan kurban Presiden tidak mudah. Dispernakan Bandung periksa kandang Tatang. Mereka mengamati kebersihan kandang, memeriksa kondisi kesehatan sapi dari ujung kepala sampai kaki, lalu mencatat dengan cermat berat badan sapi tersebut. Dari 15 peserta se-KBB, Tatang berhasil mencuri perhatian.

“Kami sempat negosiasi harga, akhirnya deal Rp127 juta.

Baca Juga: Buruh Tagih Janji Prabowo

Keberhasilan Tatang menjadi kebanggaan besar bagi Ade. Perawatan premium yang ia terapkan kini menjadi standar baru baginya.

“Ini pertama kali ikut seleksi, langsung lolos. Saya bangga sekaligus termotivasi untuk bersaing lebih baik lagi,” tuturnya penuh semangat.

Dengan perawatan maksimal, Ade yakin tahun depan ia bisa kembali bersaing di tingkat nasional. Tatang bukan sekadar sapi, tapi bukti kerja keras dan dedikasi seorang peternak sederhana yang berhasil menembus istana.

Setelah berjuang keras merawat Tatang selama setahun penuh, akhirnya Ade menuai hasil yang luar biasa. Kini, dengan penuh rasa syukur, Tatang pun bersiap menjalani peran istimewanya dalam perayaan Idul Adha 1446 H.