RIYADH, desapenari.id – Trump Cabut Sanksi Suriah, Saudi Banjiri AS dengan Investasi Triliunan Dolar. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memulai kunjungan resminya ke Timur Tengah dengan dua kejutan besar. Tidak hanya berhasil mengamankan komitmen investasi fantastis dari Arab Saudi senilai 600 miliar dolar AS, Trump juga secara mengejutkan mengumumkan pencabutan sanksi terhadap Suriah.
Keputusan kontroversial ini ternyata Trump ambil atas permintaan langsung penguasa de facto Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Dengan nada bercanda, Trump mengungkapkan, “Aduh, segala yang aku lakukan demi putra mahkota!” Ucapan itu langsung memancing gelak tawa hadirin. “Saya sungguh percaya bahwa kami menyukai satu sama lain,” tambahnya, mempertebal kesan kedekatan keduanya.
Pencabutan sanksi ini diprediksi bakal menjadi angin segar bagi Suriah yang porak-poranda akibat perang saudara lebih dari 10 tahun. Kelompok pemberontak pimpinan Ahmed Al-Sharaa berhasil menggulingkan rezim Bashar Al-Assad akhir tahun lalu.
Langkah Trump ini sekaligus menandai pergeseran drastis kebijakan luar negeri AS. Sejak 1979, Washington menetapkan Suriah sebagai negara sponsor terorisme, memberlakukan embargo pada 2004, dan memperketat sanksi saat perang saudara meletus tahun 2011.
Merespons keputusan ini, Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Al-Shibani menulis di X bahwa langkah ini menjadi titik awal baru bagi rekonstruksi negara. Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi, Trump bahkan berencana bertemu Al-Sharaa secara singkat di Arab Saudi, Rabu (14/5/2025).
Tak hanya itu, Trump juga mendorong pemerintahan baru Damaskus untuk bergabung dalam Perjanjian Abraham dan berdamai dengan Israel.
Investasi Raksasa Saudi: Senjata hingga Teknologi
Paket investasi 600 miliar dolar AS yang dijanjikan Saudi termasuk pembelian alutsista senilai 142 miliar dolar AS. Gedung Putih menyebutnya sebagai “kesepakatan pertahanan terbesar dalam sejarah AS”.
Berdasarkan rincian resmi, kerja sama ini melibatkan lebih dari selusin perusahaan pertahanan AS, mencakup sistem pertahanan udara, rudal, angkatan luar angkasa, keamanan maritim, hingga teknologi komunikasi.
Meski belum dipastikan, jet tempur canggih F-35 buatan Lockheed Martin disebut-sebut masuk dalam pembahasan. MBS sendiri menyatakan nilai total investasi bisa mencapai 1 triliun dolar AS jika ada kesepakatan tambahan dalam beberapa bulan ke depan.
Sebagai salah satu pembeli senjata terbesar AS, Saudi telah lama menjadi sekutu strategis Washington. Hubungan keduanya bertumpu pada kesepakatan tak tertulis: Saudi menjamin pasokan minyak, sementara AS melindungi keamanan Dinasti Al-Saud.
Dampak Global & Reaksi Dunia
Pencabutan sanksi Suriah kemungkinan besar memicu beragam reaksi. Kelompok oposisi Suriah langsung mengecam keputusan ini, sementara negara-negara seperti Rusia dan Iran—sekutu lama Assad—kemungkinan menyambutnya dengan positif.
Di sisi lain, paket investasi raksasa ini semakin memperkuat dominasi AS di pasar senjata global. Namun, kritikus khawatir, langkah Trump justru memicu perlombaan senjata di Timur Tengah.
Para analis politik menegaskan bahwa Trump mengambil keputusan ini lebih karena dorongan kepentingan ekonomi daripada alasan kemanusiaan. Mereka juga menekankan bahwa industri pertahanan AS pasti akan meraup keuntungan besar dari kesepakatan tersebut.
Dengan pencabutan sanksi, Suriah kini punya peluang memulihkan ekonomi dan infrastruktur. Namun, perdamaian tetap bergantung pada komitmen politik pemerintahan baru.
Sementara itu, kerja sama AS-Saudi semakin mengukuhkan aliansi strategis kedua negara di tengah ketegangan global. Satu hal pasti: langkah Trump kali ini akan mengubah peta kekuatan di Timur Tengah.