Desapenari.id, Jakarta – Trump Putuskan Hubungan dengan Israel. Laporan tersebut terungkap pada Kamis, seperti yang diberitakan oleh Anadolu. Yanir Cozin, seorang koresponden Radio Angkatan Darat Israel, mengungkapkan informasi ini melalui unggahan di akun X miliknya. Ia menjelaskan bahwa Trump membuat keputusan ini setelah rekan-rekan dekatnya menyampaikan kepada Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bahwa sang presiden yakin Netanyahu telah memanipulasinya.
Seorang pejabat Israel menegaskan bahwa Ron Dermer menggunakan nada bicara arogan dan tidak konstruktif saat berdiskusi dengan tokoh-tokoh senior Partara Republik. Orang-orang dekat Trump terus menyampaikan kepada presiden bahwa Netanyahu sengaja mempermainkannya.
“Trump sangat membenci siapa pun yang menganggapnya bodoh atau mencoba memperdayainya,” jelas pejabat tersebut. “Oleh karena itu, ia memutuskan untuk sepenuhnya memutus hubungan dengan Netanyahu.”
Baca Juga: AS Konfirmasi Jet Pakistan Jatuhkan Rafale Milik India
Sementara itu, Cozin juga menyoroti kegagalan pemerintah Israel dalam menyajikan rencana dan jadwal yang jelas terkait Iran dan kelompok Houthi Yaman. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu penyebab memburuknya hubungan AS-Israel. Lebih lanjut, koresponden tersebut menekankan bahwa pemerintahan Netanyahu tidak mampu memberikan proposal yang konkret mengenai masa depan Gaza.
Di sisi lain, sumber-sumber dekat Trump mengonfirmasi bahwa keputusan ini tidak muncul secara tiba-tiba. Mereka menyatakan bahwa presiden telah lama merasa tidak nyaman dengan sikap Netanyahu.
Selain itu, analis politik menilai bahwa keputusan Trump ini dapat berdampak signifikan pada dinamika politik di Timur Tengah. Pasalnya, selama ini Netanyahu dianggap sebagai sekutu terdekat AS di kawasan tersebut. Namun, dengan adanya ketegangan ini, hubungan kedua negara mungkin memasuki fase yang lebih rumit.
Selanjutnya, para pengamat memprediksi bahwa kebijakan luar negeri AS terhadap Israel bisa mengalami perubahan.
Di samping itu, Partai Demokrat di AS mulai menyoroti ketegangan ini sebagai bukti kegagalan diplomasi Trump.
Respons dari Pemerintah Israel
Sementara itu, pihak Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan Trump. Namun, beberapa media lokal melaporkan bahwa Netanyahu sedang berupaya meredakan ketegangan. Dia disebutkan telah mengirim pesan melalui perantara untuk menjalin komunikasi kembali dengan Trump.
Meski demikian, sumber-sumber di Washington menyatakan bahwa Trump tetap bersikukuh dengan keputusannya. “Dia tidak ingin lagi berurusan dengan seseorang yang dianggapnya tidak jujur,” ungkap salah satu pejabat AS.
Selaras dengan hal tersebut, para ahli hubungan internasional menggarisbawahi bahwa konflik pribadi antara pemimpin dua negara bisa memengaruhi stabilitas kawasan. Mereka mencontohkan bagaimana ketegangan serupa di masa lalu pernah memicu ketidakpastian kebijakan.
Selain itu, beberapa analis juga memperingatkan bahwa ketegangan AS-Israel dapat dimanfaatkan oleh aktor lain, seperti Iran, untuk memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar kedua pihak segera mencari solusi diplomatik.
Secara keseluruhan, keputusan Trump untuk memutus hubungan dengan Netanyahu mencerminkan dinamika politik yang kompleks. Di satu sisi, hal ini menunjukkan betapa sensitifnya Trump terhadap isu kepercayaan. Di sisi lain, langkah ini berpotensi mengubah peta politik di Timur Tengah.
Kedepannya, banyak pihak akan terus memantau perkembangan hubungan kedua pemimpin ini. Apakah mereka bisa berdamai, atau justru ketegangan ini akan semakin melebar, masih menjadi tanda tanya besar.
4 thoughts on “Trump Putuskan Hubungan dengan Israel”