Zelenskyy Galau!: Trump dan Putin Akan Bertemu di Alaska

Moskow (Desapenari.id) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dilaporkan merasa cemas setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menggelar pertemuan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Financial Times mengungkapkan hal ini berdasarkan sumber dalam pemerintahan Ukraina.

Sebelumnya, Kremlin dan Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Putin dan Trump akan bertemu di Alaska pada 15 Agustus mendatang.

baca juga: Kamboja Usulkan Trump Raih Nobel Perdamaian

Yury Ushakov, penasihat senior Kremlin, mengungkapkan bahwa saat utusan khusus AS Steve Witkoff berkunjung ke Moskow, sempat muncul wacana pertemuan trilateral antara Putin, Trump, dan Zelenskyy di Kremlin. Namun, pihak Rusia memilih untuk tidak merespons gagasan tersebut.

Alih-alih mendukung pertemuan tiga pihak, Kremlin justru menekankan agar fokus persiapan hanya pada KTT bilateral antara Rusia dan AS. Keputusan ini semakin mempertegas ketidakinginan Moskow melibatkan Ukraina dalam pembahasan yang mungkin memengaruhi nasib negaranya sendiri.

Putin Buka Peluang Bertemu Zelenskyy, tapi dengan Syarat Ketat

Pada Kamis (7/8), Putin menyatakan bahwa pertemuannya dengan Zelenskyy masih mungkin terjadi, tetapi dengan syarat tertentu.

Pernyataan Putin ini dinilai sebagai sinyal bahwa Rusia tidak berniat berkompromi dalam waktu dekat. Sebaliknya, Zelenskyy terus bersikukuh menolak memberikan konsesi teritorial, merujuk pada ketentuan konstitusi Ukraina yang melarang pelepasan wilayah.

Zelenskyy Tegaskan Tidak Akan Berikan Konsesi, Tapi Khawatirkan Pertemuan AS-Rusia

Menjelang pertemuan Alaska, Zelenskyy kembali menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kedaulatan Ukraina. Namun, sumber dekatnya mengungkapkan bahwa dia merasa tidak nyaman dengan keputusan Trump mengadakan pertemuan bilateral tanpa melibatkan Ukraina.

“Zelenskyy melihat pertemuan ini sebagai pembahasan masa depan Ukraina tanpa kehadirannya sendiri.

Apa Dampak Pertemuan Trump-Putin bagi Ukraina?

Pakar hubungan internasional memprediksi bahwa pertemuan Alaska bisa menjadi momentum bagi AS dan Rusia untuk mencari kesepakatan baru.

Beberapa analis bahkan menilai Trump mungkin akan mendorong solusi yang lebih lunak terhadap Rusia, seperti pencabutan sanksi atau pengakuan atas aneksasi Krimea. Hal ini tentu bertolak belakang dengan harapan Zelenskyy yang ingin mempertahankan integritas wilayahnya.

kunjungi juga laman gadget teknologi di Newtechclub.com

Negara-negara Eropa, terutama Jerman dan Prancis, dikabarkan sedang memantau perkembangan ini dengan cemas. Mereka khawatir kesepakatan AS-Rusia akan melemahkan posisi Ukraina dan mengganggu stabilitas di Eropa Timur.

Sementara itu, Zelenskyy masih berharap bahwa AS akan tetap mendukung Ukraina dalam setiap kesepakatan dengan Rusia. Namun, ketidakhadirannya dalam pertemuan Alaska membuat harapan itu semakin tidak pasti.

baca juga: Putin Tawari Perdamaian Abadi

Namun, tanpa kursi di meja perundingan, pengaruh Kyiv tetap terbatas. Pertemuan Trump-Putin ini bisa menjadi penentu apakah perang akan berakhir dengan kompromi—atau justru memperpanjang ketegangan di kawasan.

More From Author

Malut United Hancurkan Dewa United 3-1 di Laga Pembuka

Korban Tewas Akibat Kelaparan di Gaza Capai 212 Jiwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *