Jakarta, desapenari.id – Akhirnya, 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran akibat memanasnya konflik Timur Tengah telah mendarat dengan selamat di Indonesia. Pihak berwenang langsung menyambut hangat mereka yang berasal dari Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Timur (Kaltim) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (24/6/2025).

Evakuasi Jalur Darat dan Pemulangan Cepat
Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Andy Rachmianto, menjelaskan bahwa kedua pemerintah daerah telah siap menjemput warganya. “Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Timur langsung mengambil alih proses pemulangan. Mereka sudah kami serahkan, dan insyaallah segera kembali ke kampung halaman masing-masing,” ujarnya.

Kesebelas WNI ini sebelumnya menjalani evakuasi darurat melalui rute darat dari Teheran (Iran) menuju Baku (Azerbaijan), menyusul ketegangan antara Iran dan Israel. Total, ada 97 WNI yang berhasil dibawa pulang dalam gelombang pertama. Namun, proses pemulangan belum sepenuhnya selesai.

Baca juga PSG Vs Inter Miami: Messi Cs Buktikan Mereka Lebih Hebat!

Andy menyebut 18 WNI masih tertahan di Doha akibat penundaan penerbangan Qatar Airways. “Kita sedang menunggu penerbangan lanjutan. Semoga segera bisa terbang ke Jakarta,” tambahnya. Sementara itu, 68 WNI sisanya masih menunggu di Baku untuk proses repatriasi berikutnya.

Presiden Prabowo Pantau Langsung Keselamatan WNI
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan konflik Iran-Israel secara intensif. Prabowo bahkan telah memerintahkan seluruh jajarannya, baik di dalam negeri maupun perwakilan Indonesia di luar negeri, untuk mengambil langkah-langkah protektif guna menjamin keselamatan WNI.

“Pak Presiden terus mengikuti situasi dengan cermat dan memastikan semua pihak bergerak cepat jika ada yang perlu dilakukan, terutama terkait perlindungan WNI,” tegas Juri di Gedung Kemensetneg, Jakarta.

Proses Evakuasi yang Cepat dan Terkoordinasi
Kemlu dan perwakilan RI di luar negeri bergerak cepat memperlancar proses evakuasi. Pemerintah terus memprioritaskan upaya pemulangan meski menghadapi kendala teknis seperti penundaan penerbangan.

“Kami berkomitmen memastikan semua WNI kembali dengan aman. Tim di lapangan terus berkoordinasi, termasuk dengan maskapai dan pemerintah setempat,” jelas Andy.

Harapan untuk Pemulangan Sisanya
Keluarga dan kerabat WNI yang masih tertahan di Doha dan Baku pun menantikan kabar baik. Pemerintah menjanjikan bahwa proses repatriasi akan dipercepat begitu situasi memungkinkan.

“Kami memahami kekhawatiran keluarga. Tim kami bekerja 24 jam untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” tandas Andy.

Dukungan Daerah dalam Pemulangan WNI
Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya Jatim dan Kaltim, menjadi kunci sukses pemulangan tahap pertama ini. Kedua provinsi langsung mengirimkan tim untuk menjemput warganya begitu pesawat mendarat.

“Ini bukti kolaborasi yang solid. Kami apresiasi dukungan Pemda Jatim dan Kaltim,” ujar Andy.

Situasi Konflik dan Dampaknya pada WNI
Konflik Iran-Israel memang belum mereda, sehingga ancaman terhadap keselamatan WNI di kawasan tersebut masih tinggi. Pemerintah Indonesia terus memantau dan siap mengambil langkah darurat jika diperlukan.

“Kami selalu siaga. Jika ada perkembangan baru, evakuasi lanjutan akan segera dilakukan,” tegas Andy.

Kemlu juga mengimbau WNI di zona konflik untuk segera menghubungi Kedutaan Besar RI terdekat jika membutuhkan bantuan. “Jangan ragu untuk melapor. Kami siap membantu kapan saja,” pesannya.

Kepulangan 11 WNI ini membuka jalan untuk proses evakuasi berikutnya yang lebih lancar. Pemerintah memastikan tidak akan berhenti sampai semua WNI kembali ke tanah air dengan selamat.