Subaru Indonesia Fokus Ke Mesin Konvesional Belum Masuk BEV!

Subaru Indonesia Fokus Ke Mesin Konvesional Belum Masuk BEV!

JAKARTA, desapenari.id – Gelombang kendaraan listrik di Indonesia terus menguat, didorong oleh berbagai program akselerasi pemerintah seperti pemberian insentif dan pembangunan infrastruktur pendukung. Tak heran, banyak merek mobil mulai meluncurkan produk Battery Electric Vehicle (BEV) untuk memenuhi permintaan pasar. Namun, Subaru justru mengambil jalan berbeda. Produsen otomotif asal Jepang ini masih bertahan dengan lini kendaraan konvensional berbahan bakar bensin, tanpa menyentuh segmen elektrifikasi.

Konsumen Subaru Lebih Prioritaskan Pengalaman Berkendara

Arie Christopher, Chief Executive Officer Subaru Indonesia, menjelaskan alasan di balik keputusan mereka untuk belum memasuki pasar mobil listrik. Menurutnya, target pasar Subaru saat ini belum melihat Electric Vehicle (EV) sebagai pilihan utama. “Dari segmen dan target pasar kami, konsumen tidak terlalu memprioritaskan EV. Mereka juga tidak terlalu mempertimbangkannya,” ujar Arie di Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).

Arie menambahkan, konsumen Subaru adalah mereka yang mencari sensasi berkendara, bukan sekadar alat transportasi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. “Mereka ingin merasakan pengalaman berkendara yang unik, sesuatu yang tidak bisa didapatkan dari mobil lain. Itulah nilai lebih dari memiliki Subaru,” tegasnya.

Baca juga Click 160 & Vario 160 Street Edition Segera Rilis Di Indonesia?

Saat ini, Subaru Indonesia menawarkan lima model kendaraan, yakni Forester, Crosstrek, BRZ, WRX, dan Outback. Semuanya masih mengandalkan mesin bensin dan diimpor langsung dari Jepang dalam bentuk Completely Built-Up (CBU). Kebijakan ini menunjukkan komitmen Subaru untuk mempertahankan DNA berkendara yang menjadi ciri khasnya, meskipun tren global sedang bergerak ke arah elektrifikasi.

Di tengah gencarnya produsen lain meluncurkan mobil listrik, Subaru memilih untuk tidak ikut arus. Arie menegaskan, strategi ini mereka ambil karena konsumen setia Subaru masih lebih menyukai mesin pembakaran internal. “Penggemar Subaru benar-benar menghargai performa, kendali, dan nuansa berkendara yang hanya bisa ditawarkan mesin konvensional,” tegasnya.

Selain itu, Subaru juga memperhatikan kesiapan infrastruktur dan daya beli pasar. Meski pemerintah gencar mendorong adopsi EV, kenyataannya masih banyak konsumen yang ragu karena keterbatasan stasiun pengisian dan harga yang relatif tinggi.

Meski belum tertarik meluncurkan EV di Indonesia, Subaru sebenarnya telah mengembangkan teknologi elektrifikasi di pasar global. Mereka bahkan memiliki model hybrid dan EV seperti Solterra. Namun, untuk pasar Indonesia, Arie menegaskan bahwa keputusan akan disesuaikan dengan perkembangan permintaan. “Jika suatu saat konsumen mulai banyak meminta EV, kami pasti akan mempertimbangkannya,” katanya.

Subaru terus menggenjot penjualan model-model unggulan mereka yang sudah memikat pasar. Dengan fokus pada kualitas dan pengalaman berkendara, mereka yakin masih bisa bersaing meski tanpa kehadiran mobil listrik.

Beberapa penggemar Subaru mengaku setuju dengan keputusan ini. “Saya beli Subaru karena suara mesinnya dan handling-nya yang mantap. Kalau nanti ada versi listrik, mungkin rasanya akan berbeda,” ujar Andi, pemilik Subaru WRX.

Namun, tidak sedikit juga yang berharap Subaru segera menghadirkan opsi elektrifikasi. “Saya suka desain Subaru, tapi ingin yang lebih ramah lingkungan. Semoga ke depannya ada pilihan hybrid atau full electric,” harap Rina, salah satu calon pembeli.

Untuk saat ini, Subaru Indonesia memilih konsisten dengan strateginya: mempertahankan kendaraan konvensional sambil memantau perkembangan pasar.Mereka yakin pengalaman berkendara dari mesin bensin tetap memikat hati konsumen setia mereka.

Jadi, bagi yang menantikan Subaru listrik, mungkin harus bersabar lebih lama. Sementara itu, bagi penggemar setia mesin konvensional, inilah saatnya menikmati “jiwa” Subaru yang sesungguhnya sebelum era elektrifikasi benar-benar mengambil alih.

More From Author

Click 160 & Vario 160 Street Edition Segera Rilis Di Indonesia?

Click 160 & Vario 160 Street Edition Segera Rilis Di Indonesia?

Penjualan Hibrida Turun: Zenix Terasa Dan Ertiga Absen!

Penjualan Hibrida Turun: Zenix Terasa Dan Ertiga Absen!

One thought on “Subaru Indonesia Fokus Ke Mesin Konvesional Belum Masuk BEV!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *