JAKARTA, desapenari.id – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbudristek) Nadiem Makarim akhirnya tiba di Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin (23/6/2025). Kedatangannya ini terkait pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook.

Senyum Tipis dan Tas Hitam Besar
Sekitar pukul 09.09 WIB, Nadiem terlihat memasuki Lobi Gedung Bundar Jampidsus Kejagung. Ia mengenakan kemeja panjang cokelat yang rapi sambil membawa tas hitam berukuran besar. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia hanya tersenyum tipis saat melangkah melewati awak media yang sudah menunggu. Empat pengacara setianya mendampingi dengan membawa tas jinjing masing-masing.

Fokus Pemeriksaan: Pengawasan Menteri
Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar sebelumnya sudah membeberkan bahwa pemeriksaan akan menyoroti peran Nadiem dalam pengawasan proses pengadaan. “Tentu sangat berkaitan dengan bagaimana fungsi-fungsi pengawasan yang dilakukan oleh yang bersangkutan terhadap jalannya pelaksanaan pengadaan Chromebook ini,” jelas Harli saat jumpa pers di Lobi Gedung Penkum Kejagung, Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Baca juga DPR Desak Evakuasi WNI & Damai Di Tengah Konflik Iran-Israel!
Staf Nadiem Sudah Diperiksa, Satu Masih Mangkir
Sebelum memanggil Nadiem, penyidik lebih dulu memeriksa dua orang dekatnya. Fiona Handayani (eks Stafsus Mendikbudristek) dan Ibrahim Arief (Konsultan Stafsus) telah menjalani pemeriksaan. Penyidik mengajukan sejumlah pertanyaan kepada keduanya terkait pemahaman mereka mengenai proses pengadaan Chromebook dan landasan kajian proyek tersebut.
Namun, Jurist Tan, staf Nadiem lainnya, masih belum memenuhi panggilan. Kabarnya, ia sedang berada di luar negeri. Penyidik masih mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut terkait ketidakhadirannya ini.
Status Naik ke Penyidikan, Kerugian Negara Masih Dihitung
Kasus ini resmi naik status ke tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025. “Jajaran Jampidsus melalui penyidik pada tanggal 20 Mei 2025 dengan surat perintah penyidikan nomor 38 dan seterusnya telah meningkatkan status penanganan perkara dari penyelidikan ke penyidikan,” papar Harli.
Meski belum ada tersangka, penyidik terus mendalami dugaan korupsi dalam proyek senilai Rp 9,9 triliun ini. Besaran kerugian negara masih dalam proses penghitungan.
Pengadaan Chromebook ini merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan Kemendikbudristek tahun 2019-2023. Pemerintah menggelontorkan anggaran hampir Rp 10 triliun untuk proyek ini, sehingga menarik sorotan tajam dari publik.
Kini, semua mata tertuju pada hasil pemeriksaan Nadiem. Apakah mantan bos Gojek ini hanya sebagai saksi, ataukah ada perkembangan lain yang akan terungkap?
Penyidik masih mengevaluasi bukti-bukti sebelum menentukan langkah berikutnya. Sementara itu, Nadiem dan tim hukumnya tampak fokus menjalani proses pemeriksaan hari ini.
Kasus ini menjadi ujian bagi transparansi pengadaan barang pemerintah, terutama di sektor pendidikan. Masyarakat pun menanti kejelasan: bagaimana proyek sebesar ini bisa terjerat dugaan korupsi?
One thought on “Nadiem Makarim Tiba Di Kejagung Bawa Tas Hitam Besar!”