desapenari.id Jakarta – Berujung Permintaan maaf Hercules secara resmi kepada Sutiyoso setelah sebelumnya melontarkan kritik terhadap organisasi pasukan baret merah. dalam pernyataannya di depan awak media permintaan maaf hercules pada Jumat (2/5).“Video permintaan maaf tersebut kini telah trending di platform digital, menjadi sorotan publik setelah unggahan kontroversial Hercules pekan lalu.”
Latar Belakang Kontroversi
Hercules sempat mengungkap kekesalannya dan merespons pernyataan Sutiyoso. Menurut dia, Sutiyoso telah menghina ormas dan memintanya untuk diam.
“Kayak Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu enggak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Enggak usah nyinggung-nyinggung kita,” katanya.
Isi Permintaan Maaf Hercules
Permintaan maaf tersebut disampaikan dengan tulus. Hercules mengakui kesalahannya dalam memilih kata-kata saat mengkritik organisasi terkait.
“Sebagai langkah pertama, saya dengan hormat memohon maaf sebesar-besarnya kepada institusi TNI, khususnya Kopassus. Lebih dari itu, permintaan maaf ini merupakan bentuk penghormatan saya yang tulus. Harus saya akui, ucapan saya sebelumnya secara tidak sengaja keluar karena ketidaktahuan mendalam tentang masalah ini,” jelas Hercules dalam pernyataan permintaan maaf hercules yang dirilis Jumat lalu.
Respons Publik
Masyarakat memberikan beragam tanggapan atas permintaan maaf ini. Apresiasi sikap rendah hati Hercules, sementara yang lain mempertanyakan konsistensinya dalam menyikapi isu-isu militer.
Seorang pengamat komunikasi politik, Dr. Andi Malik, menyatakan bahwa kasus ini menunjukkan betapa sensitifnya membahas institusi militer di ruang publik. “Pelajaran penting bagi semua public figure untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat tentang institusi tertentu,” jelasnya.
BACA JUGA: Gerindra Bali Tegaskan Tidak Terkait dengan Pembentukan GRIB
Desakan revisi UU Ormas semakin menguat menyusul maraknya aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat. Terbukti, aksi terkini terjadi di Depok (25/6) saat massa ormas membakar mobil polisi saat penangkapan.
Respons Cepat Aparat
Di sisi lain, Kapolda Jabar langsung menurunkan tim khusus. Bahkan, mereka telah mengamankan 12 tersangka utama berdasarkan rekaman CCTV. “Kami tidak akan tolerir kekerasan terhadap aparat,” tegas Kapolda dalam jumpa pers.
Merespons itu, Mendagri Tito Karnavian mengamini sejumlah insiden yang melibatkan ormas. Dia mendukung pengawasan ketat terhadap Ormas, salah satunya audit keuangan. Menurut dia, setiap undang-undang bersifat dinamis bergantung pada kondisi di tengah masyarakat. Begitu pula perubahan pada ormas sejak Orde Baru.
“Tapi kan dalam perjalanannya setiap UU itu kan dinamis ada perubahan situasi dapat saja dilakukan perubahan sesuai situasi,” kata dia di Jakarta, Jumat (25/4).