desapenari.id – Ngabuburit menunggu azan Maghrib di Pangandaran kini semakin menarik dengan aktivitas memetik buah melon langsung dari pohonnya. Pengalaman seru ini bisa dinikmati di kebun melon milik Tuslam yang berlokasi di Dusun Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
BACA JUGA : Vietnam Rencana Tambah Cuti Hamil Jadi 7 Bulan Atasi Kelahiran Rendah
Kebun Melon Hidroponik Milik Tuslam
Kebun ini menggunakan sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) yang Tuslam kembangkan di halaman belakang rumahnya. Luas kebunnya mencapai 130 meter persegi dengan populasi 150 tanaman melon jenis Inthanon.
Saat Ramadan, kebun melon ini ramai dikunjungi warga karena bertepatan dengan masa panen raya. Uniknya, Tuslam sengaja tidak memanen seluruh buah melon yang matang. Ia memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memetik sendiri melon yang mereka inginkan.
“Awalnya hanya hobi, tapi kemudian saya coba menanam melon secara hidroponik. Alhamdulillah hasilnya bagus,” tutur Tuslam. Sebagai lulusan jurusan pertanian, ia ingin menerapkan ilmunya dan berbagi pengalaman dengan masyarakat sekitar.
Tuslam juga bercita-cita menjadikan kebunnya sebagai destinasi agrowisata dan edukasi. Ia ingin pengunjung tidak hanya membeli tetapi juga merasakan sensasi memetik melon langsung dari pohonnya.
“Awalnya hanya iseng, tapi saya berpikir bahwa hobi itu harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.
Proses Panen dan Keunikan Melon Inthanon
Tuslam menjelaskan bahwa kebun melon miliknya baru berjalan selama satu tahun. Namun, dalam lima bulan pertama, ia sudah dua kali panen. Proses tanam hingga panen hanya memerlukan waktu sekitar dua bulan. Dalam satu pohon, Tuslam hanya mempertahankan satu buah agar kualitasnya tetap terjaga.
Melon jenis Inthanon yang ia budidayakan terkenal dengan rasanya yang sangat manis, aroma yang harum, dan tekstur yang renyah. Keunikan ini membuat kebunnya selalu ramai dikunjungi, terutama saat bulan Ramadan.
“Setiap hari selalu ada pengunjung, mulai dari pagi, siang, hingga sore hari,” ungkapnya.
Peran Media Sosial dalam Promosi
Banyak pengunjung yang mengetahui keberadaan kebun ini dari media sosial. Ika Umika, pengunjung asal Kalipucang, mengaku tertarik setelah melihat informasi di media sosial.
“Saya dapat info dari media sosial, katanya bisa memetik melon segar langsung dari pohonnya,” ujarnya.
Rifda, pengunjung lainnya, juga tertarik setelah melihat status WhatsApp temannya. “Saya melihat teman update sedang memetik melon di sini, jadi saya langsung datang. Kebetulan lokasinya masih dekat dengan rumah,” katanya.
Kebun Melon yang Menghasilkan Cuan
Tuslam mengaku bahwa hasil panen melon mampu memberikan penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya operasional kebun.
“Jika dirata-ratakan, penghasilan per hari bisa mencapai Rp 1 juta lebih. Alhamdulillah, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama menunggu panen berikutnya,” katanya.
Namun, penghasilan tersebut terutama didapatkan saat masa panen. “Kebetulan Ramadan ini pun waktunya panen,” tambahnya.
Pengunjung yang ingin memetik sendiri bisa membeli melon dengan harga Rp 35 ribu per kilogram. Dalam sehari, Tuslam bisa menjual sekitar 30 kg melon langsung dari kebunnya.
“Alhamdulillah, saat ini lebih banyak yang membeli langsung ke kebun,” ungkapnya.
BACA JUGA : 5 Merek Sirup Lokal Legendaris, Ada yang Berusia 102 Tahun
Kebun melon milik Tuslam tidak hanya menawarkan pengalaman memetik buah, tetapi juga menjadi contoh bagaimana hobi bisa menghasilkan manfaat ekonomi bagi pemilik dan masyarakat sekitar.
One thought on “Ngabuburit Seru di Pangandaran, Petik Melon Inthanon”