PASURUAN, Desapenari.id – Pantura Pasuruan Berdebu Usai Banjir!. Pasca-banjir kiriman yang sempat melumpuhkan jalur Pantura di Kota Pasuruan, kini muncul masalah baru: polusi debu tebal! Para pengendara motor terpaksa ekstra waspada karena debu sisa lumpur kering beterbangan, mengganggu pandangan dan memicu sesak napas.
“Tadi pagi jalannya masih licin karena lumpurnya basah, tapi sore ini udah berubah jadi debu yang mbledug. Bikin susah lihat jalan dan batuk-batuk,” keluh Dony Anggara, salah seorang pengendara, Selasa (20/05/2025).
Debu Menyebar di Sepanjang Jalan Ir. H. Juanda
Lokasi yang paling parah terdampak debu berada di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, tepatnya di sisi timur dan barat Jembatan Buk Wedi. Saat melintas, banyak pengendara terlihat menutup kaca helm dan menutup hidung demi menghindari debu.
“Kendaraan di sini ngebut-ngebut, jadi lumpur keringnya gampang beterbangan,” tambah Dony.
Tak hanya Dony, Widiawati, pengguna jalan lainnya, juga mengeluhkan kondisi ini. Ia bahkan harus memakai masker agar tidak sesak napas karena debu yang menyelimuti jalan sepanjang 500 meter.
“Semoga besok sudah dibersihkan. Soalnya setiap hari banyak orang lewat sini,” harapnya.
Banjir Kiriman Sempat Lumpuhkan Jalur Pantura
Sebelumnya, banjir kiriman dari muara Sungai Buk Wedi telah membanjiri Jalan Ir. H. Juanda pada Senin (19/05/2025) malam. Air bercampur lumpur mengalir deras, memaksa arus kendaraan dialihkan. Ketinggian air saat itu bahkan mencapai 50 sentimeter di sekitar Jembatan Buk Wedi.
Setelah banjir surut, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan berusaha membersihkan lumpur yang masih menggenang. Namun, sisa-sisa lumpur tetap menempel di kedua sisi jalan.
“Kami sudah menyiram jalan dini hari tadi. Tapi, saat ini tim kami juga fokus mencari balita yang hilang di sekitar Sungai Gembong,” jelas Ary Wikiono, Plt Pelaksana BPBD Kota Pasuruan, Selasa (20/05/2025).
Dampak Debu Makin Parah Akibat Lalu Lintas Padat
Karena lalu lintas di jalur Pantura sangat padat, debu sisa banjir semakin mudah terbang ke mana-mana. Pengendara pun harus ekstra hati-hati, terutama saat melintas di area yang masih dipenuhi lumpur kering.
Beberapa warga berharap pemerintah segera membersihkan jalan secara menyeluruh. “Kalau dibiarkan terus, debunya bisa bikin masalah pernapasan,” ujar seorang pengendara yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, BPBD Kota Pasuruan berjanji akan mempercepat proses pembersihan setelah operasi pencarian korban banjir selesai. Namun, hingga Selasa sore, debu masih menjadi masalah utama bagi pengguna jalan.
“Kami akan prioritaskan pembersihan debu setelah kondisi darurat terkendali,” tambah Ary Wikiono.
Dengan kondisi seperti ini, pengendara disarankan tetap memakai masker dan mengurangi kecepatan saat melintas di Jalan Ir. H. Juanda. Sebab, selain berdebu, jalanan juga masih dalam keadaan tidak sepenuhnya bersih dari sisa banjir.
Update Terkini: Pencarian Balita Masih Berlangsung
Warga setempat berharap BPBD segera menuntaskan kedua masalah ini, meski fokus tim terbagi antara pembersihan jalan dan pencarian balita yang hilang. “Semoga tidak ada korban lagi dan jalannya cepat normal,” kata Widiawati.
Petugas terus berupaya membersihkan debu meskipun masalah polusi masih mengancam pengendara sampai saat ini.
Baca Juga: Kebakaran Glodok Plaza, Mushola dan Alquran Tetap Utuh
Bagi yang sering melintasi jalur Pantura Pasuruan, tetap waspada terhadap kondisi jalan yang berdebu. Gunakan masker, tutup kaca helm, dan kurangi kecepatan untuk menghindari risiko kecelakaan atau gangguan kesehatan.
Dengan kerja sama antara petugas dan warga, diharapkan masalah polusi debu ini bisa segera teratasi. Nantikan update selanjutnya untuk perkembangan terbaru!