Adhi Kismanto Nego Gaji Rp17 Juta Buat Tim Anti Judi Online

JAKARTA, Desapenari.id – Adhi Kismanto. Terungkap fakta mengejutkan dalam sidang kasus perlindungan situs judi online (judol) oleh pegawai Kominfo (kini Komdigi). Adhi Kismanto, salah satu terdakwa, ternyata sempat meminta gaji fantastis, Rp 17 juta per bulan, untuk bergabung sebagai tim penanganan judol.Ulfa Wachidiyah Zuqri tidak main-main. Ketua Tim Pengelolaan Program Kerja dan Keuangan Direktorat Aptika Kominfo ini tegas mengungkap fakta tersebut saat sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025)

“Awalnya, Adhi meminta gaji Rp 17 juta, Pak,” jelas Ulfa menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Serius? Rp 17 juta per bulan?” tanya jaksa memastikan.
“Benar. Padahal, manajer kami saja cuma digaji Rp 16 juta,” lanjutnya.

Mereka pun berdiskusi dengan Teguh Arifiyadi, Direktur Pengendalian Aptika saat itu. Hasilnya? Mereka sepakat memotong gaji Adhi menjadi Rp 10 juta per bulan. Bahkan, dana untuk gajinya mereka ambil dari anggaran operasional ATK! “Saya laporkan ke Pak Direktur, dan beliau memutuskan Rp 10 juta saja, menyesuaikan anggaran yang ada,” ujar Ulfa.

Ulfa mengungkapkan, sebenarnya Adhi tidak memenuhi syarat rekrutmen karena hanya lulusan SMK. “Dia tidak lolos kualifikasi sebagai tenaga teknis,” tegasnya. Bahkan, instruksi tersebut konon datang langsung dari Menteri Kominfo saat itu, Budi Arie.

Baca Juga: Pasar Bojong Bekasi Dilalap Api, 11 Mobil Damkar Beraksi

“Saya sudah sampaikan, secara kontrak pegawai tidak memungkinkan karena kualifikasinya tidak terpenuhi,” papar Ulfa. Tim Kominfo akhirnya mengakali sistem! Karena tidak bisa membayar Adhi melalui skema DIPA, mereka mengalihkan dana operasional Aptika untuk menggajinya selama November-Desember 2023. “Totalnya Rp 20 juta untuk dua bulan,” jelasnya.

Jaksa mengungkap fakta mengejutkan: Adhi justru mendapat tugas khusus menyortir daftar situs judi online di googlesheet. Alih-alih memblokir, dia malah memilih mana situs yang harus ‘diloloskan’ dari daftar blokir! Tak hanya Adhi, tiga terdakwa lain juga hadir dalam sidang ini:

  1. Zulkarnaen Apriliantoy – Bertugas sebagai penghubung dalam kasus judol Komdigi.
  2. Alwin Jabarti Kiemas – Berperan sebagai bendahara yang mengatur pembagian uang hasil “proteksi” situs judi.
  3. Muhrijan alias Agus – Menjadi perantara dengan agen judi online, termasuk saksi Muchlis Nasution dan Deny Maryono.


Yang bikin geleng-geleng, gaji Adhi dibayar pakai dana operasional ATK. Padahal, seharusnya dana itu untuk keperluan lain. Seorang pengamat hukum menyindir, ‘Dana ini mestinya untuk beli alat tulis kantor, bukan mereka pakai untuk membayar gaji!

Spekulasi pun muncul: apakah Menteri Budi Arie akan dipanggil sebagai saksi? Soalnya, Ulfa mengaku dapat arahan dari Teguh yang mengaku dapat perintah dari menteri. “Kalau memang ada keterlibatan pejabat tinggi, harus diusut tuntas,” tegas pengacara ICW.

Netizen langsung ribut. “Gaji Rp 17 juta buat SMK? Saya S1 aja susah dapet segitu!” tulis @KaryawanGeram. Ada juga yang nyinyir, “Jadi tim basmi judi, tapi malah jadi ‘bodyguard’ judi online, ya?”

Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan menghadirkan saksi kunci. JPU menjanjikan bakal mengungkap lebih banyak fakta mengejutkan. “Kami punya bukti kuat bahwa ada permainan besar di balik ini,” tegas jaksa.

Nah, bagaimana kelanjutan kasus ini? Pantau terus perkembangan sidangnya!

More From Author

Klasemen MotoGP 2025: ini Hasilnya!

DPRD Sindir RSUD DKI: Komunikasi Kacau & SDM Minim!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *