YOGYAKARTA, Desapenari.id – Sebuah skandal korupsi yang menggemparkan akhirnya berujung pada penahanan! Lurah (Kepala Desa) dan Carik (Sekretaris Desa) dari Kalurahan Boh, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri Gunungkidul pada hari Kamis (13/11/2025). Yang bikin merinding, keduanya dengan leluasa menggerogoti uang negara hingga lebih dari Rp 400 juta!
Tak hanya itu, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Gunungkidul, Alfian Listya Kurniawan, membeberkan bahwa pihaknya telah menetapkan lurah dan carik sebagai tersangka beberapa waktu sebelumnya. Sebagai bukti, MG (si Lurah) resmi menjadi tersangka berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor Print-01/M.4.13/Fd.1/10/2025 tanggal 10 Oktober 2025. Sementara itu, KI (si Carik) juga menyusul dengan Surat Penetapan Nomor Print-02/M.4.13/Fd.1/10/2025 yang bertepatan pada tanggal yang sama.
Pada titik ini, momentum penting pun tiba. Pada hari Kamis itu juga, proses penyerahan tersangka beserta segunung barang bukti dari tangan penyidik ke jaksa penuntut umum akhirnya dilaksanakan. Yang mengejutkan, Alfian menegaskan bahwa kedua tersangka ini kooperatif. “Keduanya datang dengan sendiri. Singkatnya, tidak ada upaya penangkapan atau penjemputan yang dramatis,” ujar Alfian saat wartawan menghubunginya via telepon pada Kamis malam. Setelah ini, berkas perkara mereka akan segera meluncur ke Pengadilan Tipikor Yogyakarta untuk segera diadili. Artinya, proses hukum mulai bergulir dengan cepat!
Lalu, bagaimana sebenarnya modus mereka? Simak baik-baik, Alfian memaparkan dengan rinci peran masing-masing tersangka. Ternyata, MG sebagai Lurah seenaknya menyalahgunakan wewenang absolutnya! Bayangkan saja, dia dengan santainya menggunakan uang kas Kalurahan Boh untuk kepentingan pribadinya sendiri. Belum cukup, dia juga dengan mudahnya memberi izin atau persetujuan untuk menggunakan anggaran desa pada kegiatan-kegiatan yang sama sekali tidak tercantum dalam APB Kalurahan. Bahkan, yang lebih parah lagi, tersangka MG ini mengetahui bahwa uang kalurahan juga dipakai untuk kepentingan pribadi beberapa perangkat kalurahan lainnya. Intinya, dia membiarkan praktik korupsi ini merajalela!
Sementara di sisi lain, KI si Carik ternyata tak kalah jahat. Tanpa rasa bersalah, dia juga ikut-ikutan menggunakan uang kas kalurahan untuk memuaskan kepentingan pribadinya. Tak berhenti di situ, tersangka KI ini dengan sengaja mengabaikan etika pengadaan barang dan jasa di kalurahan. Caranya, dia seenaknya mengatur penyedia untuk berbagai kegiatan kalurahan, yang tentu saja penuh dengan rekayasa.
Akibatnya? Kalian pasti nggak sangka, tindakan semena-mena kedua tersangka ini menciptakan lubang keuangan yang dalam! Kerugian keuangan kalurahan, berdasarkan audit penghitungan kerugian negara yang dilakukan oleh Inspektorat Gunungkidul, mencapai angka fantastis, yaitu Rp 418.276.470! Bayangkan, uang rakyat yang seharusnya untuk membangun desa, lenyap begitu saja.
Namun, ada kabar baik di tengah kekacauan ini. Untungnya, penyelidik tak tinggal diam. Mereka telah berhasil menyita uang tunai senilai Rp 171.014.500 sebagai bagian dari upaya pengembalian kerugian negara. Meski demikian, jumlah yang disita masih jauh dari total kerugian.
Lalu, apa sih sebenarnya modus operandi mereka? Inilah yang bikin kamu geleng-geleng! Modus yang mereka jalankan ternyata sangat terstruktur. Pada dasarnya, mereka membuat beberapa kegiatan yang dananya sudah dicairkan atau direalisasikan, namun pada kenyataannya kegiatan tersebut TIDAK PERNAH dilaksanakan alias fiktif! Alhasil, uangnya dengan mudah berpindah ke dalam genggaman perangkat kalurahan yang tidak bertanggung jawab. Contohnya, mereka mengorupsi dana dari pengadaan barang dan jasa kalurahan, pembayaran honorarium, program penilaian aset desa, hingga penyusunan dokumen desa. Pokoknya, hampir di setiap celah anggaran, mereka menyelundupkan niat jahatnya.
Singkat cerita, kasus ini menjadi bukti nyata betapa uang rakyat harus dilindungi dari tangan-tangan jahat. Pada akhirnya, penahanan ini menjadi sinyal kuat bahwa hukum tidak akan kompromi dengan para koruptor, di level manapun!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

