desapenari.id – Alasan India dan Pakistan Berebut Kashmir. Perseteruan berkepanjangan antara India dan Pakistan terus dipicu oleh perebutan wilayah strategis, Kashmir.
India mengambil langkah ofensif terhadap Pakistan yang terus mempertahankan wilayah tersebut.
Kashmir menjadi salah satu kawasan dengan konsentrasi militer tertinggi di dunia dan menjadi sumber konflik yang tak kunjung reda. Terletak di tengah-tengah Pegunungan Himalaya, wilayah ini berbatasan langsung dengan tiga kekuatan nuklir: India, Pakistan, dan China.
Baca Juga: Trump Ancam Deportasi Mahasiswa Pro Palestina
Ketegangan yang melibatkan tiga negara tersebut memperlihatkan betapa strategisnya posisi Kashmir. Wilayah ini terus menjadi ajang pertarungan kepentingan geopolitik dan nasionalisme.
Baru-baru ini, kekerasan kembali terjadi. Pada Selasa (22/04), kelompok militan melancarkan serangan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Serangan tersebut menyebabkan setidaknya 26 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini menjadi salah satu tragedi paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah India mengutuk insiden tersebut sebagai aksi teror.
Beberapa hari sebelum kejadian itu, baku tembak antara militan dan pasukan India menewaskan tiga militan serta satu tentara India. Ini menunjukkan bahwa ketegangan di kawasan Kashmir tetap berada pada level yang sangat mengkhawatirkan.
Mengapa Kashmir Diperebutkan?
Kashmir membentang seluas sekitar 222.200 kilometer persegi. Meski terbagi antara India, Pakistan, dan China, India serta Pakistan sama-sama mengklaim wilayah ini secara keseluruhan.
Kawasan ini memiliki posisi strategis yang sangat penting dari sisi militer, ekonomi, dan keagamaan, sehingga menjadi pusat perebutan pengaruh.
Konflik modern di Kashmir bermula pada tahun 1947. Saat itu, India memperoleh kemerdekaan dari Inggris dan terbagi menjadi dua negara: India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim.
Pada awalnya, dia memilih untuk tetap netral dan tidak bergabung dengan India maupun Pakistan.
Namun, situasi berubah ketika pasukan gerilya dari Pakistan mencoba merebut wilayah tersebut dan menggulingkan kekuasaan lokal yang sah.