Aksi Premanisme di Sumedang

Aksi Premanisme di Sumedang Menurun 70 Persen Berkat Kerja Sama Polri dan Masyarakat

Desapenari.id, SUMEDANG – Aksi Premanisme di Sumedang Menurun 70 Persen Berkat Kerja Sama Polri dan Masyarakat. Kasus premanisme di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan signifikan. Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun, mengonfirmasi bahwa angka kejahatan konvensional turun hingga 70 persen. Sebelumnya, Kepolisian Resor Sumedang berhasil meringkus 8 orang preman dan seorang pelajar yang terlibat aksi pemalakan di wilayah Jatinangor dan Ujungjaya. Para pelaku bahkan kerap menggunakan kekerasan, termasuk membacok korbannya. Saat ini, kepolisian sedang memproses hukum mereka dengan menjeratnya menggunakan Undang-Undang Darurat karena melakukan pemalakan dengan senjata tajam.

Uyun menegaskan bahwa penurunan aksi premanisme tidak terlepas dari peran aktif masyarakat. Masyarakat rutin melaporkan kejahatan melalui hotline khusus, sehingga memudahkan polisi dalam menindak pelaku. “Adanya hotline dari masyarakat membantu kami menjalin kerja sama yang efektif,” ujarnya. “Mayoritas aksi premanisme telah menurun drastis, dengan penurunan mencapai 70 persen dalam 8-10 bulan terakhir,” jelas Uyun kepada Tribun pada Minggu (11/5/2025).

Dia juga memaparkan bahwa motif utama aksi premanisme di Sumedang adalah pemaksaan pengambilan uang. Sebagian besar pelaku melakukan pemalakan akibat tekanan ekonomi. “Selain faktor ekonomi, belum ada motif lain yang teridentifikasi,” tegasnya.

Analisis Penyebab Penurunan Premanisme

Kerja sama antara Polri dan warga menjadi kunci utama penurunan kejahatan. Masyarakat tidak lagi takut melaporkan aksi preman karena adanya saluran pengaduan yang responsif. Polres Sumedang juga meningkatkan patroli di titik-titik rawan, sehingga mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan.

Selain itu, penegakan hukum yang tegas memberikan efek jera. Para preman yang tertangkap langsung diproses secara hukum tanpa kompromi. Penggunaan Undang-Undang Darurat memperberat hukuman, sehingga mengurangi keinginan orang untuk melakukan tindakan serupa.

Peran Masyarakat dalam Pencegahan Kejahatan

Warga Sumedang dinilai semakin sadar akan pentingnya keamanan lingkungan. Mereka tidak hanya bergantung pada polisi, tetapi juga membentuk sistem pengawasan mandiri. Laporan cepat dari masyarakat memungkinkan polisi bertindak sebelum kejahatan meluas.

“Kami sangat menghargai partisipasi warga,” kata Uyun.

Tantangan ke Depan

Faktor ekonomi masih menjadi pemicu utama kejahatan, sehingga diperlukan solusi jangka panjang seperti program pemberdayaan masyarakat. Polri juga akan terus memperketat pengawasan di daerah rawan.

“Kami tidak akan berpuas diri,” tegas Uyun. “Target kami adalah nol premanisme di Sumedang.”

Dengan komitmen kuat dari kepolisian dan dukungan aktif warga, premanisme di Sumedang diprediksi akan terus menurun. Penurunan 70 persen dalam waktu kurang dari setahun membuktikan bahwa kolaborasi ini efektif.

More From Author

Alasan India dan Pakistan Berebut Kashmir

Alasan India dan Pakistan Berebut Kashmir, Mayoritas Penduduk Beragama Islam

Komisi VII DPR Dorong Ekstra Kredit Usaha Rakyat Bagi UMKM

Komisi VII DPR Dorong Ekstra KUR Bagi UMKM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *