Desapenari.id – Duka menyelimuti dua dusun di Wonosobo! Tepatnya di Dusun Purwo dan Krandegan, Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro, bencana tanah bergerak secara ganas melumat 19 rumah warga hingga mengalami kerusakan parah. Sampai detik ini, situasi warga yang terdampak masih sangat tidak pasti karena pemerintah sama sekali belum bisa menggarap rencana relokasi. Kenapa? Ternyata, semua pihak masih harus menunggu hasil kajian geologi dari instansi berwenang. Bayangkan, di tengah ancaman itu, mereka belum tahu kapan dan ke mana akan dibawa!
Mari kita simak penjelasan langsung dari sang petugas lapangan, Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Sumekto Hendra Kustanto. Beliau memaparkan dengan tegas bahwa berdasarkan data asesmen terbaru dari timnya, kerusakan paling parah benar-benar fokus pada 19 rumah yang masuk kategori rusak berat. Rinciannya, enam rumah hancur di Dusun Purwo dan 13 rumah luluh lantak di Dusun Krandegan. “Belum cukup sampai di situ,” ujar Sumekto pada Minggu (14/12/2025), “kami juga mencatat ada tempat ibadah yang turut menjadi korban. Proses pendataan kami masih terus kami gulirkan untuk memastikan tidak ada yang terlewat.”
Nah, yang bikin semua pihak penasaran adalah soal rencana pemindahan warga. Sumekto kemudian menegaskan bahwa keputusan untuk melakukan relokasi mustahil bisa diambil secara gegabah. Sebagai bukti keseriusan pemerintah, daerah sengaja menahan diri sembari menanti rekomendasi resmi dari dua institusi kunci, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Rekomendasi ini akan menjawab satu pertanyaan krusial: apakah tanah di lokasi tersebut masih layak untuk dihuni? “Percayalah,” tegas Sumekto, “relokasi baru akan kami lakukan setelah ada lampu hijau dari ESDM atau PVMBG. Rekomendasi merekalah yang akan menjadi pondasi kebijakan kami.”
Mari kita telusuri kronologinya. Bencana tanah bergerak ini sebenarnya kembali menyapa warga pada 21 Oktober 2025, tepat sekitar pukul 17.00 WIB. Akibatnya bukan main-main; selain rumah warga, infrastruktur jalan dan fasilitas umum juga ikut menjadi korban. Namun, yang paling mencengangkan dan bikin hati trenyuh, sebagian besar warga yang rumahnya sudah retak, lantai ambles, dan struktur miring itu, ternyata masih nekad bertahan di dalamnya! Kondisi ini jelas memicu kepanikan, apalagi ketika hujan deras tiba-tiba mengguyur kawasan Kaliwiro.
Menyikapi kondisi genting ini, BPBD bersama dengan pemerintah desa, kecamatan, plus unsur TNI-Polri dan relawan tidak tinggal diam. Mereka terus menggenjot pemantauan dan pendataan ulang di lapangan. “Kami juga gencar melakukan sosialisasi ke warga,” kata Sumekto memberikan tips darurat, “agar mereka segera mengungsi secara mandiri jika hujan deras mengguyur lebih dari 30 menit. Keselamatan adalah prioritas utama kami.”
BPBD sendiri menilai bahwa koordinasi lintas sektor saat ini sangatlah mendesak. Pasalnya, wilayah Kaliwiro sudah terkenal sebagai kawasan rawan tanah gerak yang telah berulang kali jadi langganan bencana selama puluhan tahun! Oleh karena itu, hasil kajian geologi nantinya akan menjadi peta penentu langkah penanganan. Opsi relokasi permanen bagi warga yang tinggal di zona bahaya tinggi pun sedang serius dipertimbangkan.
Sebagai informasi penting untuk Anda, bencana tanah gerak di Kabupaten Wonosobo ini ternyata bukanlah cerita baru. Bencana ini telah mengintai sejak 25 tahun yang lalu! Lebih mengerikan lagi, tanah di Desa Pucungkerep konon mengalami pergerakan setiap tahunnya. Fakta inilah yang terus menerus membuat warga sekitar hidup dalam kecemasan dan pertanyaan: kapankah mereka akan terbebas dari ancaman ini?
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com


Guys, I was a bit skeptical at first, but bingoplus1legit is actually pretty decent! Smooth gameplay and haven’t had any issues cashing out. Give it a shot! Check it out here: bingoplus1legit