Konflik Sudan Memanas! ini Detailnya

KHARTOUM, Desapenari.id – Angkatan Udara Sudan menghancurkan sebuah pesawat milik Uni Emirat Arab (UEA) yang sedang mendarat di Bandara Nyala, Darfur, Rabu (6/8/2025). Ledakan dahsyat ini langsung memicu kecaman global! Media pemerintah Sudan yang dikendalikan militer mengungkapkan, pesawat tersebut membawa puluhan tentara bayaran asal Kolombia untuk mendukung kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

“Kami sengaja menghancurkan pesawat itu karena membawa pasukan ilegal,” tegas sumber militer Sudan kepada AFP. Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 40 tentara bayaran Kolombia. Sampai saat ini, RSF dan pemerintah UEA masih menolak berkomentar.

Kolombia Berduka, Presiden Petro Geram!

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, langsung merespons. “Kami sedang menyelidiki jumlah korban warga kami. Jika memungkinkan, kami akan memulangkan jenazah mereka,” tulis Petro di akun X-nya. Petro bahkan menyebut praktik tentara bayaran sebagai “perdagangan manusia” yang keji!

Perang saudara di Sudan antara militer pimpinan Jenderal Abdel Fattah Al Burhan melawan RSF terus berkecamuk sejak April 2023. Konflik ini telah merenggut puluhan ribu nyawa dan memaksa lebih dari 13 juta warga Sudan mengungsi! PBB menetapkan krisis ini sebagai salah satu yang terburuk di dunia, dengan ancaman kelaparan dan kekerasan yang tak kunjung reda.

Pesawat Pembawa Senjata & Milisi Asing?

Televisi pemerintah Sudan mengungkap, pesawat yang hancur tersebut terbang dari sebuah pangkalan udara di Teluk Arab. “Pesawat ini mengangkut puluhan milisi asing plus perlengkapan perang untuk RSF,” tegas laporan tersebut.

Militer Sudan menuduh UEA diam-diam mengirim senjata canggih, termasuk drone, ke RSF melalui Bandara Nyala. Abu Dhabi terus membantah tuduhan ini. Namun, laporan PBB, AS, dan Yale University membuktikan keberadaan drone buatan China di bandara tersebut. Citra satelit bahkan memperlihatkan drone-dron itu parkir di Nyala!

Bukan kali pertama bandara ini jadi sasaran serangan! Pada Juni lalu, tiga saksi mata melihat pesawat kargo meledak tak lama setelah mendarat. “Suara ledakannya mengguncang seluruh bandara!” kata salah seorang saksi.

Tentara Bayaran Kolombia Jadi Bahan Perang

Pada Senin (4/8/2025), pemerintah Sudan mengeluarkan dokumen yang mengklaim UEA merekrut tentara bayaran Kolombia untuk membantu RSF. “Kami memiliki bukti kuat!” tegas pihak militer.

Keberadaan tentara bayaran Kolombia di Darfur pertama kali terungkap akhir 2024 dan tim ahli PBB mengonfirmasinya. Kini, mereka terjun langsung di medan perang! Koalisi pro-militer di Darfur melaporkan, lebih dari 80 tentara bayaran Kolombia bertempur di El-Fasher, satu-satunya kota di Darfur yang masih dikuasai militer Sudan.

Serangan artileri dan drone menewaskan beberapa di antaranya. Militer Sudan juga merilis video yang mereka klaim menampilkan tentara bayaran asing, meski belum terverifikasi kebenarannya.

baca juga: Xi Jinping Sindir Hegemoni Usai Kesepakatan Awal Tarif Dagang dengan AS

Pada Desember 2024, Kementerian Luar Negeri Kolombia mengakui menyesal atas keterlibatan warganya di konflik Sudan. Kolombia memang terkenal sebagai “pemasok” tentara bayaran terbesar di dunia! Mantan tentara dan gerilyawan mereka sering terlibat dalam perang di Yaman, Teluk, dan kini Sudan.

Presiden Petro murka dan berjanji menghentikan praktik kotor ini. “Tentara bayaran mengubah manusia jadi komoditas untuk dibunuh. Ini keji!” tegasnya.

Keterlibatan pihak asing membuat perang Sudan semakin rumit dan berdarah! Setiap hari, korban berjatuhan, pengungsi terus bertambah, dan bantuan kemanusiaan sulit masuk. Kapan semua ini akan berakhir?

More From Author

Malaysia Sebut Ambalat sebagai Laut Sulawesi! ini Respon Indonesia

Kantor Inspektorat Bima Ludes Terbakar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *