Desapenari.id,MAKKAH – Kursi Roda dan Skuter Makin Dicari. Gelombang kedua pergerakan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah terus berlangsung secara masif. Hari ini, Minggu (11/5), petugas haji memberangkatkan sebanyak 6.252 jemaah dari 26 kloter melalui jalur darat mulai pukul 06.00 waktu Arab Saudi. Panitia penyelenggara menyiapkan ratusan bus untuk mengangkut mereka menuju Makkah.
Selanjutnya, sebagian besar jemaah dalam rombongan ini terdiri dari lansia dan penyandang disabilitas. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan berbagai layanan pendukung untuk memastikan kenyamanan dan kemandirian mereka selama beribadah.
Selain itu, jemaah banyak mencari jasa pendorong kursi roda dan penyewaan skuter matic. Alat tersebut sangat membantu mereka saat menjalankan ibadah tawaf dan sai di Masjidil Haram. Tenaga lokal non-petugas haji Indonesia menjalankan layanan ini, tetapi otoritas setempat mengaturnya secara resmi.
Buku Manasik Haji 2025 terbitan Kementerian Agama memperbolehkan jemaah lansia memanfaatkan bantuan tersebut untuk menyelesaikan umrah wajib maupun tawaf ifadah. Pendorong kursi roda resmi mengenakan rompi abu-abu atau hijau di siang hari dan rompi cokelat di malam hari. Mereka juga membawa nomor identitas di dada dan punggung.
Walaupun bukan bagian dari tim petugas haji Indonesia, tenaga pendorong kursi roda ini bekerja di bawah pengawasan otoritas Arab Saudi. Di sisi lain, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mendata jemaah yang membutuhkan bantuan. Setelah itu, mereka menerbitkan kartu kendali dan memastikan pendampingan berlangsung hingga seluruh rangkaian ibadah selesai.
Selanjutnya, biaya layanan baru dibayarkan setelah seluruh prosesi ibadah usai dan kartu kendali dikembalikan. Dengan demikian, jemaah tidak perlu khawatir tentang pembayaran di tengah proses ibadah.
Selain itu, penggunaan skuter matic juga semakin populer di kalangan jemaah lansia. Alat ini memudahkan mereka bergerak di area Masjidil Haram yang luas. Bahkan, tarif sewa skuter mencapai Rp 2,7 juta untuk periode tertentu.
Oleh karena itu, PPIH terus berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi guna memastikan ketersediaan layanan ini. Dengan begitu, jemaah dapat beribadah dengan nyaman tanpa hambatan.
Di samping itu, pemerintah Indonesia juga memantau kondisi jemaah secara berkala. Mereka memastikan semua kebutuhan, termasuk transportasi dan fasilitas pendukung, terpenuhi dengan baik.
Selanjutnya, jemaah yang menggunakan kursi roda atau skuter matic mendapat prioritas dalam pengaturan rute ibadah. Hal ini bertujuan meminimalisir kerumunan dan memastikan kelancaran prosesi ibadah.
Dengan adanya layanan ini, jemaah lansia dan disabilitas tetap bisa menjalankan ibadah haji secara mandiri. Selain itu, keluarga mereka juga merasa lebih tenang karena ada pendampingan resmi.
Akhirnya, PPIH mengimbau jemaah untuk memanfaatkan layanan ini sesuai kebutuhan. Mereka juga diingatkan agar selalu memeriksa identitas pendorong kursi roda untuk menghindari penipuan.
Dengan demikian, seluruh rangkaian ibadah haji dapat berjalan lancar dan nyaman bagi semua jemaah, terutama lansia dan penyandang disabilitas.