Nick Kuipers: Dari Belanda ke Legenda Persib

Desapenari.id – Nick Kuipers: Dari Belanda ke Legenda Persib. Nick Kuipers memutuskan hengkang dari Persib Bandung di akhir musim Liga 1 2024-2025 setelah sukses membawa timnya meraih gelar back-to-back. Bek asal Maastricht, Belanda, itu mengucapkan selamat tinggal lewat unggahan video di Instagram pada Kamis (22/5/2025), di tengah udara dingin Kota Bandung. Ungkapannya sederhana namun sarat makna, langsung memicu respons hangat dari netizen. Enam musim bukan sekadar angka baginya—ia melewati banyak pengorbanan, terutama saat pandemi Covid-19 melanda.

Ketika Omid Nazari pergi, Kuipers tetap bertahan. Musim Liga 1 2019 menjadi awal kisahnya di Persib, saat pelatih Robert Rene Alberts membawanya ke Kota Kembang. Tanggal 15 Agustus 2019, ia resmi diperkenalkan—tanpa disadari, hari itu menjadi titik awal petualangan yang mengubah hidupnya.

Baca Juga: Cedera Bek Andalan China Sebelum Hadapi Timnas Indonesia

Di pekan ke-17 Liga 1 2019, Kuipers merasakan atmosfer luar biasa saat Persib mengalahkan PSS Sleman 1-0 di Stadion Si Jalak Harupat. Saat itulah ia menyadari, Bandung bukan sekadar tempat singgah, melainkan rumah. “Sejak awal, saya merasa ada sesuatu yang spesial—sebuah keluarga besar bernuansa biru, komunitas yang hidup untuk sepak bola,” ujarnya dalam video perpisahan.

Ia mengaku langsung diterima dengan hangat, seolah tak ada jarak antara Belanda dan Bandung. “Kalian membuat saya merasa di rumah, meski jauh dari tanah kelahiran,” lanjutnya.

Selama enam musim, Kuipers menjadi benteng kokoh Persib. Ia melewati pasang surut tim, tetapi selalu memberikan segalanya untuk lambang di dadanya. “Setiap pertandingan punya cerita sendiri—tentang keringat, perjuangan, dan ketulusan,” kenangnya.

Kuipers takkan pernah lupa detik pertama mengenakan jersey Persib. “Suara, energi, dan nyanyian kalian di tribun adalah sesuatu yang harus dirasakan sendiri untuk bisa dimengerti,” ucapnya penuh haru. Bagi dia, laga-laga sengit melawan rival bukan sekadar pertandingan, melainkan pertempuran demi kebanggaan bersama.

“Cinta dari para bobotoh memberi saya kekuatan luar biasa—kepercayaan, dukungan, dan semangat yang tak pernah padam,” ungkapnya.

Bagi Kuipers, Bandung telah memberikannya segalanya. Bek 32 tahun ini sama sekali tidak menyesal meninggalkan Eredivisie Belanda demi menjadi bagian dari keluarga besar Persib. Bahkan, putrinya lahir di kota ini. “Bandung memberi saya hal terindah dalam hidup. Putri saya akan selalu bangga berkata, ‘Saya lahir di Bandung’,” tegas mantan pemain ADO Den Haag itu.

Kini, kisah Kuipers di Persib resmi berakhir. Trofi Liga 1 2024-2025 dan kesempatan berlaga di pentas Asia menjadi kado terindah yang ia tinggalkan. “Hal-hal baik memang harus berakhir, tapi sebagian hati saya akan selalu tinggal di sini—bersama Persib dan kalian semua,” tuturnya.

Ia pun berterima kasih kepada seluruh keluarga besar Persib: staf medis, rekan setim, pelatih, dan tentunya para suporter. “Hatur nuhun, Persib. Sampai jumpa lagi,” pungkasnya penuh emosi.

Nick Kuipers mungkin telah pergi, tetapi namanya sudah terukir sebagai legenda Persib. Dari pemain asing yang datang dengan harapan, ia berubah menjadi sosok yang dicintai jutaan fans. Selamat jalan, sang benteng biru! 

More From Author

Bertahan atau Tersingkir, Timnas China Pasang Taruhan Besar di SUGBK

Carlo Ancelotti Resmi Tinggalkan Real Madrid Setelah Empat Tahun Penuh Prestasi

One thought on “Nick Kuipers: Dari Belanda ke Legenda Persib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *