Pertamax Langka, SPBU Antri Panjang Di Balikpapan

BALIKPAPAN, Desapenari.id – Pertamax Langka, SPBU Antri Panjang Di Balikpapan. Warga Balikpapan, Kalimantan Timur, dibuat pusing oleh kelangkaan Pertamax dalam tiga hari terakhir. Antrean kendaraan mengular hingga lebih dari 1 kilometer di sejumlah SPBU yang masih menyimpan stok. Tak hanya itu, jalan-jalan utama kota pun ikut macet akibat antrean panjang ini.

Banyak pengendara terpaksa menunggu berjam-jam hanya untuk mengisi bahan bakar. “Saya pulang kerja, mau isi bensin buat besok, malah capek antre. Padahal biasanya enggak pernah separah ini,” keluh Lasno, warga Balikpapan Tengah, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga: Prabowo: BUMN Dipilih Berdasarkan Jenjang Karir

Karena Pertamax susah didapat, sebagian pengendara memilih beralih ke Pertalite. Namun, hal ini justru memperburuk keadaan karena permintaan Pertalite melonjak drastis. Akibatnya, antrean tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga menjalar ke kawasan pinggiran seperti Balikpapan Utara dan Selatan.

Lina Kusnadi, warga Balikpapan Selatan, mengaku menghabiskan lebih dari dua jam mengantre di SPBU Jalan Gunung Guntur. Ia menduga, lonjakan pendatang ke Balikpapan turut memicu kelangkaan ini. “Balikpapan kan kota minyak, Mas. Mungkin karena banyak pendatang baru, stok jadi cepat habis. Tapi saya juga enggak tahu pasti penyebabnya,” ujarnya.

Pertamina Akui Distribusi Tersendat

Menanggapi kekacauan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengakui adanya kendala distribusi. Edi Mangun, Area Manager Communication & CSR Pertamina, menjelaskan bahwa stok sebenarnya masih tersedia, tetapi pengiriman sempat terhambat.

“Kami pastikan Pertamax masih ada, hanya distribusinya sempat terganggu beberapa hari terakhir,” jelas Edi dalam siaran pers, Senin (19/5/2025). Menurutnya, tingginya permintaan di beberapa titik membuat stok cepat terkuras.

Saat ini, Pertamina berupaya menyesuaikan pasokan dari Fuel Terminal Balikpapan dan terminal terdekat di Samarinda agar stok kembali normal. Data internal Pertamina menunjukkan, konsumsi harian Pertamax di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser mencapai 370 kiloliter per hari.

Upaya Percepatan Distribusi

Pertamina berjanji mempercepat distribusi untuk mengatasi kelangkaan ini. Mereka mengoptimalkan pengiriman dari berbagai terminal agar warga tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan bakar.

Meski demikian, warga tetap berharap situasi cepat membaik. “Semoga Pertamina cepat bertindak, biar kami enggak perlu antre lama-lama lagi,” harap Lasno.

Sementara itu, kemacetan akibat antrean SPBU masih terus terjadi. Pemerintah kota pun diharapkan turun tangan membantu mengurai masalah ini sebelum semakin parah.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Kelangkaan Pertamax tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tetapi juga berpotensi memengaruhi perekonomian lokal. Pengusaha transportasi dan logistik mengeluh karena biaya operasional meningkat akibat waktu tunggu yang lebih lama.

“Kalau begini terus, ongkos kirim bisa naik. Kami harus cari solusi lain,” ujar Andi, seorang pengusaha logistik di Balikpapan.

Warga berharap Pertamina dan pemerintah bisa bekerja sama mengatasi krisis ini. Selain mempercepat distribusi, transparansi informasi juga dinilai penting agar masyarakat tidak panik.

“Jangan sampai kejadian seperti ini terulang. Kami butuh kepastian,” tandas Lina.

Sampai berita ini diturunkan, antrean di SPBU masih terjadi, dan warga tetap berjuang mendapatkan bahan bakar untuk aktivitas sehari-hari. Semoga solusi segera datang sebelum kota ini benar-benar lumpuh akibat kelangkaan BBM.

More From Author

Buruh Tagih Janji Prabowo: Kapan Outsourcing Dihapus?

Kongres PSI Juli 2025 Jadi Ajang Penentuan, Jokowi Ketum?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *