desapenari.id, ISLAMABAD — Pertempuran Udara India Pakistan. Fakta di Balik Insiden Perbatasan. Pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025, wilayah perbatasan India (IN) dan Pakistan (PK) memanas setelah terjadi pertempuran udara sengit di sekitar Punjab dan Jammu-Kashmir. Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh tiga jet tempur India dalam operasi militer India yang dinamai Sindoor. Operasi ini merupakan balasan India atas serangan teroris di Pahalgam, Jammu-Kashmir, pada 22 April 2025, yang menewaskan 28 warga sipil. Kelompok milisi berbasis di Pakistan diduga berada di balik serangan tersebut.
India menegaskan bahwa mereka menarget markas milisi di Punjab dan Kashmir Pakistan yang mereka anggap bertanggung jawab. Tiga jet India jatuh, yaitu Rafale (di Punjab, India), Su-30, dan Mirage 2000 (di Jammu-Kashmir). Pakistan mengklaim telah menembak dua drone India, meski pihak independen belum mengonfirmasi hal ini. Seorang pejabat AS yang dikutip Reuters menyatakan, jet J-10C buatan China milik Pakistan berhasil menjatuhkan setidaknya dua jet India, termasuk Rafale.
Baca Juga: PSI Mulai Penerimaan Calon Ketum 13 Mei, Kaesang Jadi Sorotan
Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar menegaskan pada 8 Mei 2025 bahwa jet tempur J-10C memainkan peran kunci dalam pertempuran. Tim investigasi India menemukan pecahan rudal yang menunjukkan pasukan Pakistan menggunakan rudal udara-ke-udara PL-15 buatan China dengan jangkauan panjang.
Angkatan Udara Pakistan saat ini mengoperasikan jet J-10C dan JF-17 yang keduanya dapat membawa rudal PL-15E versi ekspor dengan jangkauan 145 km. Beberapa akun media sosial memposting foto JF-17 pada akhir April 2025 yang menunjukkan pesawat tersebut membawa varian asli rudal PL-15 dengan jangkauan 300 km. Foto-foto ini menguatkan dugaan bahwa China telah mengirimkan rudal canggih tersebut ke Pakistan
Netizen bergembira karena J-10C buatan China berhasil mengalahkan Rafale, jet tempur generasi 4.5 buatan Prancis yang terkenal canggih. Namun, apakah ini membuktikan kelemahan Rafale, atau ada faktor lain yang berperan?
Baca Juga: AS Konfirmasi Jet Pakistan Jatuhkan Rafale Milik India
Pertempuran terjadi dalam mode beyond visual range (BVR), di mana kedua pihak tetap berada di wilayah udaranya masing-masing. Kedua negara telah mempersenjatai wilayah perbatasan India-Pakistan, khususnya di Punjab dan Jammu-Kashmir, dengan sistem pertahanan udara yang kuat karena sejarah konflik panjang mereka.
Puing-puing pesawat ditemukan di kompleks masjid di Pampore, distrik Pulwama, Kashmir yang dikuasai India. Foto-foto tersebut memperlihatkan dampak serangan yang terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025.
Serangan India ke Pakistan bukan kali pertama terjadi, dan biasanya bersifat terbatas untuk mencegah eskalasi menjadi perang terbuka. Kedua negara, yang sama-sama memiliki senjata nuklir, cenderung menahan diri agar konflik tidak meluas. Hingga 9 Mei 2025, pertempuran masih berlangsung, tetapi tetap terbatas di wilayah perbatasan dengan sasaran militer. Faktor ini penting untuk memahami strategi kedua pihak dalam menjaga konflik tetap terkendali.
Meski J-10C berhasil mencatat kemenangan, bukan berarti Rafale tidak efektif. Banyak faktor memengaruhi pertempuran udara modern, mulai dari taktik tempur, sistem radar, hingga dukungan elektronik.
Selain itu, penggunaan rudal PL-15 yang lebih canggih mungkin menjadi penentu utama.
Para analis perlu melakukan kajian mendalam untuk menentukan apakah kemenangan Pakistan berasal dari keunggulan teknologi jet China atau faktor taktis, meskipun netizen sedang bersemangat membahas superioritas jet China. Yang jelas, insiden ini kembali mengingatkan dunia akan ketegangan tinggi di Asia Selatan, di mana konflik kecil bisa dengan cepat memicu krisis besar.
2 thoughts on “Pertempuran Udara India – Pakistan”