Siswi Diperas di Angkot Depok! ,Simak Beritanya!

DEPOK, Desapenari.id – Siswi Diperas di Angkot Depok!. Seorang siswi berinisial EPZ harus menghadapi momen menegangkan ketika menjadi korban pemerasan di dalam angkot. Kejadian ini berlangsung di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (16/5/2025). Pelaku tak segan mengancam dengan senjata tajam demi mendapatkan ponsel milik korban.

Menurut Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, insiden ini terjadi sekitar pukul 17.50 WIB, tepatnya saat EPZ sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah. Korban naik angkot bernomor 02 berwarna merah tanpa curiga apa pun. Namun, situasi berubah mencekam ketika angkot melintas di Jalan Tondanau, Kelurahan Abadijaya.

Tanpa diduga, seorang pelaku tiba-tiba mendekati EPZ dan langsung menodongkan pisau ke arahnya. Dengan ancaman yang mengintai nyawa, pelaku memintanya menyerahkan telepon genggam. Merasa terpojok dan ketakutan, EPZ pun tak punya pilihan selain mengikuti perintah pelaku. Ia segera mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan menyerahkannya.

Begitu berhasil mendapatkan barang incaran, pelaku langsung turun dari angkot dan menghilang di keramaian. EPZ yang masih shock memilih untuk tetap tenang hingga sampai di rumah. Sesampainya di rumah, ia akhirnya bercerita kepada salah satu anggota keluarganya yang berinisial DW tentang kejadian mengerikan tersebut.

Keluarga pun tak tinggal diam. Mereka segera melaporkan insiden ini ke Polsek Sukmajaya pada Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 05.35 WIB. Akibat aksi kriminal ini, EPZ harus kehilangan satu unit ponsel merek Realme C2 beserta dua nomor telepon aktif yang tersimpan di dalamnya.

Hingga saat ini, polisi masih terus memburu identitas pelaku. Tim penyidik dari Sektor Sukmajaya tengah mengumpulkan bukti-bukti pendukung, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian dan keterangan saksi-saksi.

“Kasus ini sedang kami selidiki secara intensif untuk mengungkap pelakunya,” tegas Ade Ary dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/5/2025).

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya para pelajar, untuk selalu waspada saat menggunakan transportasi umum. Beberapa langkah pencegahan, seperti menghindari penggunaan ponsel secara terbuka dan memilih duduk di dekat sopir, bisa mengurangi risiko menjadi target kejahatan.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau warga agar segera melapor jika melihat tindakan mencurigakan di sekitar mereka.

Tak hanya kerugian materi, EPZ juga mengalami trauma psikologis setelah kejadian ini. Keluarganya kini berusaha memberikan dukungan agar ia bisa kembali tenang dan melanjutkan aktivitasnya dengan normal.

Sementara itu, polisi berjanji akan memperketat pengawasan di titik-titik rawan kejahatan, terutama di jam-jam padat seperti sore hari saat banyak pelajar pulang sekolah.

Kasus pemerasan dengan kekerasan seperti ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. Selain penegakan hukum yang tegas, edukasi tentang keselamatan diri juga perlu ditingkatkan agar masyarakat, terutama anak sekolah, tidak mudah menjadi korban kejahatan.

Bagi siapa pun yang memiliki informasi terkait pelaku, diharapkan segera menghubungi polisi. Setiap detail kecil bisa menjadi kunci untuk mengungkap kasus ini.

More From Author

Budi Arie Diduga Dapat 50% Komisi untuk Lindungi Situs Judi Online

Bandoeng 10K 2025: Bandung Jadi Tujuan Pelari Nasional dan Internasional

Bandoeng 10K 2025: Bandung Jadi Tujuan Pelari Nasional dan Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *