Desapenari.id – Lini masa media sosial X heboh! Warganet ramai membahas fenomena bediding yang diduga telah berakhir akibat suhu malam hari yang semakin hangat. Padahal, bediding—istilah Jawa untuk perubahan suhu ekstrem di awal musim kemarau—biasanya ditandai dengan hawa dingin menusuk pada malam hingga pagi hari. Kini, banyak netizen bertanya-tanya: “Benarkah bediding sudah tamat?”
“Musim mbediding udah selesai kah min? Kok 3 hari terakhir malemnya panas banget, hehe,” tulis akun @ul*********aa di X, Jumat (25/7/2025). Pertanyaan serupa pun membanjiri kolom komentar, membuat BMKG angkat bicara.
Bediding Masih Berlangsung atau Sudah Pergi?
Jawabannya: Belum berakhir! Menurut Ida Pramudawardani, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, fenomena bediding masih berpotensi terjadi selama dua syarat utama terpenuhi: monsun Australia masih aktif dan posisi Matahari berada di Belahan Bumi Utara (BBU).
“Selama kedua kondisi ini bertahan, jangan harap bediding langsung minggat!” tegas Ida saat dihubungi Sabtu (26/7/2025).
Senada dengan Ida, Supari, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, mengonfirmasi bahwa bediding masih berlangsung, meski sempat terjadi kenaikan suhu sementara. Data BMKG menunjukkan:
- Kamis (24/7/2025): Suhu minimum di Jawa berkisar 18–26°C (lebih hangat dari biasanya).
- Jumat (25/7/2025): Suhu kembali turun ke 18–21°C.
- Sabtu (26/7/2025): Suhu sedikit naik lagi ke 18–23°C.
“Ini cuma variasi harian, bukan pertanda bediding hilang,” jelas Supari. Faktanya, udara kering masih mendominasi Jawa—tanda bahwa hawa dingin malam hari belum benar-benar pergi!
Kapan Bediding Benar-Benar Berakhir?
Jangan buru-buru simpan jaket tebalmu! Ida dari BMKG membeberkan fakta menarik pada Kamis (10/7/2025) bahwa fenomena bediding biasanya memang paling sering muncul dan terasa banget di bulan Juli-Agustus, tepatnya saat musim kemarau sedang berada di puncaknya. Fenomena ini muncul akibat kombinasi:
✔ Angin timuran Australia (kering & dingin).
✔ Kelembapan rendah.
✔ Langit cerah tanpa awan (bikin panas bumi “kabur” cepat di malam hari).
Tahun ini, BMKG memprediksi bediding akan bertahan hingga awal September 2025. Sebagai perbandingan, tahun lalu suhu terendah bediding mencapai 8,4°C di NTT, sementara tahun ini tercatat 12°C pada 8 Juli 2025.
“Artinya, masih ada kesempatan merasakan dinginnya bediding di minggu-minggu mendatang,” tambah Ida.
Curah Hujan Akan Naik, Tapi Jangan Salah Sangka!
Meski BMKG memprediksi curah hujan akan meningkat mulai Agustus 2025, Supari menegaskan itu bukan tanda musim kemarau berakhir. “Ini hanya fluktuasi normal. Musim kemarau tetap berlanjut,” ujarnya.
Jadi, siap-siap saja! Jika malam ini terasa lebih hangat, jangan langsung simpulkan bediding telah pergi. Bisa jadi besok atau lusa, dinginnya kembali menyergap!
Tetap pantau info BMKG dan siapkan jaket—karena bediding masih ingin main petak umpet!
Kunjungi juga laman Gadget terbaru di Newtechclub.com