SEOUL, desapenari.id – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, secara terbuka memberikan pujian tinggi kepada tentaranya yang sedang bertempur di Ukraina bersama pasukan Rusia. Dia menyebut mereka sebagai sosok-sosok heroik yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa.
Dalam sebuah rapat khusus yang dihadiri oleh para perwira militer yang menangani misi luar negeri, Kim menyampaikan apresiasinya tersebut. Pertemuan ini sendiri berlangsung pada Kamis, 21 Agustus 2025, dan dilaporkan secara resmi oleh media pemerintah KCNA.
Selain itu, Kim Jong Un juga menegaskan bahwa aksi militer yang mereka lakukan bukan sekadar tugas, melainkan sebuah prestasi gemilang di medan perang. Pasalnya, mereka berhasil memimpin berbagai unit tempur dengan sangat efektif.
baca juga: Eropa Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza!
KCNA lebih lanjut memberitakan, “Mereka yang berpartisipasi dalam operasi pembebasan Wilayah Kursk Federasi Rusia, terus bergerak menuju kematangan.” Pernyataan ini dikutip dari laporan yang juga disiarkan oleh Reuters.
Kerjasama militer antara kedua negara ini semakin menguat setelah Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani serangkaian perjanjian kemitraan strategis pada Juni tahun lalu. Salah satu poin terpenting dari perjanjian tersebut adalah pakta pertahanan bersama yang menjamin saling melindungi.
kunjungi laman gadget terkini di Newtechclub.com
Menjelang pertemuan penting antara Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kim Jong Un kembali menunjukkan dukungannya. Dia melakukan percakapan telepon dengan Putin dan menegaskan kembali komitmen penuhnya kepada Moskwa.
Tidak hanya memberikan pujian, Kim Jong Un juga telah memberikan penghormatan terakhir kepada tentara Korea Utara yang gugur dalam konflik tersebut. Dengan penuh khidmat, dia menyelimuti peti mati para prajurit dengan bendera negara dan meletakkan kedua tangannya di atasnya sebagai bentuk penghormatan tertinggi.
Melalui tindakannya, Kim ingin menyampaikan pesan betapa berharganya pengorbanan mereka bagi negara.
“Tentara kita adalah pasukan yang heroik.
baca juga: Putin Tawari Perdamaian Abadi
Dukungan nyata Korea Utara terhadap Rusia ini tidak hanya berdampak pada dinamika perang di Ukraina, tetapi juga mempengaruhi peta geopolitik global. Banyak pengamat yang mewaspadai bahwa aliansi Pyongyang-Moskwa bisa semakin mengubah keseimbangan kekuatan dunia.
Meskipun demikian, Kim tampaknya tidak akan menghentikan dukungannya kepada Rusia dalam waktu dekat. Dia justru semakin mempertegas komitmennya untuk berdiri di pihak Putin dalam menghadapi tekanan dari Barat.
Sementara itu, keberadaan ribuan tentara Korea Utara di wilayah konflik tetap menjadi perhatian serbagia banyak pihak. Keterlibatan mereka tidak hanya meningkatkan intensitas pertempuran, tetapi juga berpotensi memicu eskalasi yang lebih luas.
baca juga: Mahfud Ungkap Nasib Hakim Jujur di Indonesia: Djuyamto Jadi Korban Ketidakadilan
Dengan demikian, pernyataan dan tindakan Kim Jong Un ini semakin memperjelas posisinya dalam konflik Rusia-Ukraina. Dia sengaja memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan kekuatan dan pengaruhnya di panggung dunia.
Mereka tidak hanya bertugas sebagai tentara bayangan, tetapi juga sebagai representasi dari kekuatan militer Korea Utara.
Oleh karena itu, setiap kabar mengenai keberhasilan atau keguguran mereka langsung mendapat perhatian besar dari pemerintah. Kim Jong Un sendiri selalu memastikan bahwa setiap jasa mereka dihargai secara layak, baik secara materi maupun penghormatan simbolis.
baca juga: Ong Kim Swee Resmi Jadi Pelatih Persik Kediri!
Pasukan tambahan dari Pyongyang memberikan suntikan kekuatan signifikan bagi militer Rusia yang mulai kelelahan.
Dengan kata lain, keputusan Kim Jong Un untuk mengirim pasukan tidak hanya bentuk kesetiaan pada Putin, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk memperkuat posisi tawarnya di dunia internasional.
Dinamika aliansi ini akan sangat menentukan tidak hanya masa depan konflik Ukraina, tetapi juga stabilitas keamanan global dalam jangka panjang.