Desapenari.id – Drawing Kualifikasi Piala Asia U23 2026 akhirnya selesai digelar AFC di Kuala Lumpur, Kamis (29/5/2025) sore. Hasilnya? Timnas U23 Indonesia harus berjuang keras di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau. Pertandingan bakal berlangsung pada 1-9 September 2025, dengan Indonesia sebagai tuan rumah yang tentunya punya keuntungan dukungan suporter. Namun, tantangan terbesar jelas datang dari Korea Selatan—salah satu raksasa Asia yang pernah juara di 2020 dan finalis 2016.
Merespon hasil drawing ini, pengamat sepak bola nasional Gita Suwondo langsung menyampaikan analisisnya dengan semangat. “Pertama, wih kita ketemu Korea lagi, tapi beda situasi—tanpa Shin Tae-yong sekarang. Dulu kita bisa kalahkan mereka, sekarang gimana ya? Tapi dua lawan lainnya, Laos dan Makau, seharusnya bisa kita atasi,” ujarnya kepada Kompas.com.
Memang, Indonesia punya kenangan manis melawan Korea Selatan di Piala Asia U23 2024, saat Timnas berhasil mengalahkan Taeguk Warriors di babak perempat final. Namun, Gita mengingatkan bahwa situasi sekarang berbeda, sehingga strategi mengumpulkan poin harus benar-benar matang. “Kita di pot 2 dan masuk unggulan kedua. Dari 11 grup, hanya 4 runner-up terbaik plus tuan rumah Arab Saudi yang lolos. Artinya, minimal kita harus raih 7 poin,” tegasnya.
Jadwal pertandingan pun sudah dirilis: Timnas U23 Indonesia akan menghadapi Laos pada 3 September, Makau pada 6 September, dan terakhir melawan Korea Selatan pada 9 September. Dengan susunan seperti ini, target 7 poin terlihat realistis untuk lolos ke babak berikutnya di Arab Saudi.
Kualifikasi ini juga jadi ujian pertama bagi pelatih baru Gerald Vanenburg yang kini memegang kendali Timnas U23. Sistem round-robin membuat laga terakhir melawan Korea Selatan bisa jadi penentu hidup-mati. “Artinya, draw lawan Korea Selatan masih bisa diterima, asal kita menang telak di dua laga sebelumnya. Ini sekaligus jadi pemanasan buat SEA Games nanti—tim Vanenburg harus menunjukkan progres,” jelas Gita, yang juga jurnalis olahraga senior.
Ia menambahkan, “Kalau lihat grup ini, target lolos sangat mungkin tercapai. Masa iya dapat 7 poin enggak masuk runner-up terbaik?”
Kunci utama, menurut Gita, ada di pertandingan melawan Korea Selatan. Strategi terbaik adalah memaksimalkan hasil di dua laga awal. “Minimal, kita harus tahan imbang Korea Selatan, lalu menang besar lawan Laos dan Makau. Ingat, dulu di tangan STY, kita bisa tahan mereka 120 menit. Sekarang, Vanenburg harus bisa bikin tim lebih solid,” tandasnya penuh keyakinan.
Dengan persiapan matang dan dukungan suporter, peluang Timnas U23 Indonesia lolos ke Piala Asia U23 2026 terbuka lebar. Semua kini tergantung pada performa anak-anak muda Garuda di lapangan!