125 Orang Jadi Tersangka

Wow, 125 Orang Jadi Tersangka dalam Operasi Berantas Jaya

JAKARTA, desapenari.id – 125 Orang Jadi Tersangka dalam Operasi Berantas Jaya. Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 1.197 orang dalam Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar selama sepekan terakhir. Dari total tersebut, polisi telah menetapkan 125 orang sebagai tersangka dan memproses kasus mereka ke tahap penyidikan.

“Dalam operasi yang berlangsung dari 9 hingga 15 Mei, Polda Metro Jaya beserta jajarannya sukses mengamankan 1.197 pelaku. Sebanyak 125 di antaranya sudah kami naikkan statusnya ke penyidikan,” jelas AKBP Reonald Simanjuntak, Kabid Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, seperti dilaporkan Tribunnews.com, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga: Sutiyoso Kritik Ormas GRIB Berujung Permintaan Maaf Hercules

Sementara itu, polisi memberikan sanksi pembinaan dan pengawasan terhadap 1.072 orang lainnya. Mereka wajib melapor secara berkala sebagai bagian dari tindakan pengawasan.

Reonald memaparkan, para pelaku terlibat dalam berbagai tindak pidana, mulai dari premanisme, pemerasan, penganiayaan, hingga pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).

“Modusnya beragam, ada yang beraksi sebagai ‘pak ogah’, jukir liar, pengamen, pelaku tawuran, debt collector atau ‘mata elang’, hingga oknum ormas yang memeras pengendara di jalan,” ungkapnya.

Tak hanya menangkap pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 36.234.900.

Operasi ini berhasil mengungkap 626 kasus pemerasan, 8 penganiayaan, 11 pengeroyokan, 2 curas, 7 curat, dan 15 kasus senjata tajam.

Reonald menambahkan, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya jaringan atau sindikat di balik beberapa kasus. “Kami sedang meneliti apakah ada keterlibatan korporasi atau perintah dari pihak tertentu,” tegasnya.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan aksi premanisme melalui call center 110 atau kantor polisi terdekat. Reonald menjamin kerahasiaan identitas pelapor.

“Operasi Berantas Jaya 2025 mengandalkan partisipasi masyarakat sebagai mitra polisi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” pungkasnya.

Polisi menekankan bahwa keberhasilan operasi ini tidak lepas dari dukungan warga. Dengan melibatkan masyarakat, mereka berharap aksi premanisme dan tindak kriminal lainnya bisa ditekan lebih maksimal.

“Kami butuh informasi dari warga untuk memperluas jangkauan operasi. Setiap laporan akan kami tindaklanjuti secara serius,” kata Reonald.

Selain itu, Polda Metro Jaya terus memperketat pengawasan di titik-titik rawan, seperti pasar, terminal, dan kawasan padat penduduk. Mereka juga meningkatkan patroli untuk mencegah aksi kriminal sebelum terjadi.

Operasi Berantas Jaya 2025 menunjukkan komitmen polisi untuk membersihkan Jakarta dari tindak kejahatan. Setiap pelaku yang tertangkap akan diproses sesuai hukum, tanpa pandang bulu.

“Tidak ada toleransi bagi preman atau pelaku pemerasan. Kami akan terus bertindak tegas demi keamanan masyarakat,” tegas Reonald.

Masyarakat pun menyambut positif operasi ini. Banyak warga yang merasa lebih nyaman beraktivitas setelah polisi membersihkan lokasi-lokasi rawan premanisme.

Dengan menggandeng partisipasi aktif warga, Polda Metro Jaya optimis bisa menekan angka kriminalitas di ibu kota. Operasi Berantas Jaya 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara polisi dan masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman.

“Kami tidak akan berhenti sampai Jakarta benar-benar bersih dari preman dan pelaku kriminal,” tutup Reonald.

More From Author

Jonatan Christie Mundur dari Pelatnas PBSI, Simak Penilaian Pengamat!

Pelaku Pengeroyok Sopir Taksi

Polisi: Pelaku Pengeroyok Sopir Taksi di Blok M, Anggota Ormas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *