Desapenari.id – Antonio Conte Antar Napoli Juara, Bukti Kegagalan Manajemen AC Milan?. Juni 2024 lalu, Zlatan Ibrahimovic dengan tegas menyatakan Antonio Conte bukanlah pelatih yang cocok untuk AC Milan. Kini, situasi berbalik: Milan gagal lolos ke kompetisi Eropa, sementara Conte justru sukses membawa Napoli meraih gelar Serie A.

Milan dan Peluang yang Terlewat

Menjelang musim 2024-2025, AC Milan resmi berpisah dengan Stefano Pioli, pelatih yang selama ini memimpin mereka. Saat itu, nama Antonio Conte sempat mencuat sebagai kandidat kuat. Namun, Zlatan Ibrahimovic, yang menjabat sebagai Penasihat Senior Red Bird (perusahaan di belakang Milan), punya pilihan lain.

Pada 13 Juni 2024, Ibrahimovic memperkenalkan pelatih baru—bukan Conte, melainkan Paulo Fonseca. “Kami sudah meneliti dengan matang dan menetapkan kriteria pelatih yang kami inginkan,” ujarnya.

Alasan Milan Tolak Conte

Ibrahimovic menjelaskan, Milan lebih membutuhkan figur pelatih ketimbang manajer ala Inggris. Conte dikenal sebagai sosok yang sangat terlibat dalam transfer, sementara Milan sudah memiliki sistem rekrutmen berbasis data.

“Kenapa bukan Conte? Karena dia tidak memenuhi kriteria kami,” tegas Ibrahimovic. “Fonseca lebih cocok dengan identitas yang kami bangun—tim ofensif dan dominan. Kami ingin meningkatkan performa tim secara kolektif, bukan mengubah seluruh skuad.”

Kesalahan Strategi yang Berbuah Petaka?

Ibrahimovic juga menyinggung soal usia pemain. Dengan hengkangnya Simon Kjaer (35) dan Olivier Giroud (37), Milan butuh pelatih yang bisa bekerja dengan pemain muda. Conte, yang dikenal lebih suka bekerja dengan pemain berpengalaman, dianggap tidak sesuai.

“Kami tidak pernah membahas Conte karena dia bukan yang kami cari,” ungkap Ibrahimovic.

Namun, hasilnya justru ironis: Fonseca gagal membawa Milan ke Eropa, sementara Conte sukses memimpin Napoli meraih Scudetto. Apakah ini bukti kesalahan manajemen Milan?

Baca Juga: Cedera Bek Andalan China Sebelum Hadapi Timnas Indonesia

Keputusan Milan menolak Conte mungkin didasarkan pada visi jangka panjang. Namun, fakta bahwa Conte langsung membawa Napoli juara membuat banyak pihak mempertanyakan kebijakan klub.

Jika Milan ingin bangkit, mereka harus mengevaluasi kembali strategi perekrutan pelatih. Jangan sampai pilihan berdasarkan data justru mengabaikan faktor kepemimpinan dan pengalaman.

Bagaimana pendapatmu? Apakah Milan salah pilih pelatih, atau ini hanya masalah waktu?