Desapenari.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tetap bersemangat meski Timnas Indonesia kehilangan sejumlah pemain kunci saat menghadapi China di laga pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 5 Juni mendatang. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu akan berlangsung tanpa lima pemain andalan, yaitu Ragnar Oratmangoen (tidak masuk skuad), Maarten Paes dan Marselino Ferdinan (akumulasi kartu), serta Eliano Reijnders (izin keluarga) dan Sandy Walsh (cedera).
Meski demikian, Erick menegaskan bahwa absennya mereka tidak mengurangi optimisme tim. “Kita sedang menunggu perkembangan Sandy Walsh. Semoga cepat pulih,” ujarnya usai drawing ASEAN U23 Championship 2025 di Jimbaran, Bali, Jumat (30/5). Soal Eliano, ia menjelaskan, “Dia tidak bisa ikut karena istrinya baru melahirkan. Keluarga harus jadi prioritas.”
Erick dengan percaya diri menyatakan bahwa Timnas kini punya cadangan kuat di semua lini. “Dulu kalau pemain A, B, atau C cedera, kita langsung khawatir karena tidak punya pengganti yang setara. Sekarang, kita punya depth skuad yang lebih baik,” tegasnya.
Menurutnya, perbedaan antara starter dan cadangan kini semakin tipis. “Pemain-pemain kita sekarang punya kualitas yang hampir seimbang. Tidak ada lagi istilah starter utama atau pengganti biasa. Semua siap berkontribusi.”
Salah satu faktor pendukungnya adalah kehadiran pemain diaspora yang memperkuat tim besutan pelatih Patrick Kluivert. Mereka tidak hanya menambah kuantitas, tetapi juga meningkatkan persaingan sehat di dalam tim.
Baca Juga: Massimiliano Allegri Kembali ke AC Milan, Segini Gajinya
Di sisi lain, China juga membawa pemain naturalisasi seperti Jiang Guangtai (bek eks-Everton) dan Serginho (striker asal Brasil). Namun, Erick dengan tegas membedakan kebijakan naturalisasi Indonesia dengan negara lain.
“Selama sesuai aturan FIFA, sah-sah saja,” ujarnya. Tapi ia menekankan, “Kita patut bangga karena pemain naturalisasi kita punya darah Indonesia. Berbeda dengan negara lain yang kadang memainkan pemain tanpa ikatan darah sama sekali.”
Erick bahkan menyindir, “Mereka yang suka merendahkan Indonesia justru harus malu karena memaksakan naturalisasi tanpa ada hubungan kekerabatan. Kita? Jelas berbangga karena pemain kita benar-benar punya ikatan dengan tanah air.”
Dengan persiapan matang dan kedalaman skuad, Erick yakin Timnas bisa memberikan perlawanan sengit. “Ini saatnya buktikan bahwa kita tidak tergantung pada beberapa nama saja. Setiap pemain siap jadi pahlawan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa laga ini bukan hanya tentang hasil, tapi juga progres tim. “Kami ingin tunjukkan bahwa sepak bola Indonesia terus berkembang. Tidak ada alasan untuk tidak optimis.”
Nantikan aksi Garuda di SUGBK, di mana dukungan penuh suporter diharapkan bisa menjadi energi tambahan bagi para pemain!