JAKARTA, Desapenari.id – Valentino Rossi, legenda MotoGP yang tak perlu lagi dipertanyakan reputasinya, baru saja membagikan momen paling berkesan sekaligus penyesalan terbesar sepanjang karier balapnya. Pebalap berjuluk “The Doctor” ini mengungkapkan bahwa kemenangan pertamanya bersama Yamaha tetap menjadi pencapaian terbaiknya.
Debut Menakjubkan dengan Yamaha (2004)
Rossi dengan tegas menyebut, “Itu adalah titik tertinggi dalam karier saya.” Ia merujuk pada kemenangan spektakulernya di Grand Prix Afrika Selatan 2004, yang menjadi balapan perdananya bersama Yamaha setelah hengkang dari Honda. Saat itu, ia membungkam semua keraguan dengan mengalahkan rival-rival terberatnya.
“Rossi mengaku masih sering memikirkan satu momen yang ingin ia ulangi.”

GP Valencia 2006: Kecelakaan Pahit yang Mengubah Segalanya
Tanpa ragu, Rossi memilih GP Valencia 2006 sebagai balapan yang paling ingin ia perbaiki. “Saat itu, Rossi terjatuh dan harus rela menyerahkan gelar juara dunia kepada Nicky Hayden.”
“Saya ingin mengulang balapan itu karena hasilnya mungkin akan berbeda,” ujarnya penuh penyesalan.
Rivalitas Terberat: Bukan Marquez, Tapi Stoner
Rossi menghadapi banyak rival sengit sepanjang kariernya, termasuk perseteruan panas dengan Marc Márquez. Tapi saat ditanya tentang lawan terberat, dia malah menyebut nama Casey Stoner. “Saya punya banyak rival, tapi pilihan saya jatuh pada Casey Stoner,” tegas Rossi. Dia mengakui Stoner sebagai pebalap berbakat luar biasa yang tak pernah memberinya ruang untuk bernapas di trek.
Penyesalan Terbesar: Musim 2015 yang Berakhir Dramatis
Rossi juga menyinggung akhir musim 2015 sebagai periode paling menyakitkan. Ia yakin seharusnya bisa meraih gelar juara dunia saat itu. “Saya bisa saja memenangkan gelar itu,” tegasnya. Sayangnya, insiden kontroversial dengan Márquez di Sepang Clash mengubah segalanya
Warisan Rossi yang Tak Terlupakan
Hingga kini, Rossi tetap menjadi salah satu ikon terbesar MotoGP.”Rossi mengukir pengalaman lewat kemenangan epik, rivalitas sengit, dan momen dramatis yang mengangkatnya sebagai legenda sejati.” Meski sudah pensiun, kisahnya masih terus menginspirasi generasi baru pebalap.
“Rossi membuktikan dengan gaya balap agresif dan kepribadian karismatiknya bahwa kesuksesan bukan cuma soal gelar, tapi juga tentang semangat pantang menyerah dan dedikasi total.”