desapenari.id – Bencana gempa besar yang terjadi di Myanmar pada Maret 2025 mengguncang kawasan sekitarnya, termasuk Bangkok, Thailand. Gempa dengan kekuatan 7,7 skala Richter ini mengejutkan banyak orang. Bangkok, yang jarang terdampak gempa, merasakan getaran yang kuat. Beberapa gedung tinggi runtuh, dan ada laporan kerusakan parah di beberapa area kota.
BACA JUGA : Gempa M 4,4 Guncang Daruba, Maluku Utara
Keamanan Bangkok Pasca-Gempa: Apa yang Perlu Diketahui Wisatawan?
Meskipun begitu, apakah aman untuk berkunjung ke Bangkok setelah gempa ini? Mengingat jaraknya yang jauh dari episentrum gempa di Myanmar, Bangkok sebenarnya cukup aman. Gempa utama telah berlalu, dan meskipun gempa susulan bisa terjadi dalam beberapa minggu ke depan, kekuatannya diperkirakan lebih rendah. Tidak ada peringatan tsunami untuk Bangkok atau wilayah Thailand lainnya, sehingga wisatawan bisa merasa tenang.
Namun, jika Anda merasa lebih nyaman menunggu hingga situasi lebih stabil, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi destinasi lain di kawasan ini. Bangkok tetap menjadi kota yang menarik, meskipun beberapa daerah masih dalam proses pemulihan.
Layanan transportasi di Bangkok, termasuk BTS Skytrain, sempat terganggu setelah gempa, namun semuanya kini telah kembali normal. Jalan-jalan yang sempat ditutup juga sudah dibuka kembali. Meski begitu, kawasan Chatuchak, tempat sebuah gedung runtuh, masih dalam tahap perbaikan. Beberapa toko dan mal di sekitar Chatuchak tetap beroperasi, namun Anda sebaiknya menghindari area tersebut jika memiliki masalah pernapasan atau kulit sensitif.
Selain itu, meskipun ada beberapa hotel bertingkat tinggi yang mengalami kerusakan ringan, seperti retakan pada dinding atau cat yang mengelupas, Anda masih bisa memeriksa kondisi hotel sebelum melakukan pemesanan. Jangan khawatir, Bangkok menawarkan banyak destinasi menarik selain Chatuchak, yang bisa Anda nikmati dengan aman.
Jika Anda memutuskan untuk menunda perjalanan ke Bangkok, masih banyak pilihan destinasi wisata lainnya. Anda bisa mengunjungi Labuan Bajo di Indonesia, Broome di Australia Barat, atau mencoba pengalaman glamping di Pulau Lazarus. Jika Anda mencari pengalaman eksklusif, Mandai Rainforest Resort di Singapura juga bisa menjadi alternatif dengan penginapan di rumah pohon di tengah hutan.
BACA JUGA : Pemenang Sayembara Kerajaan Arashi di Trans Studio Bandung
Dengan begitu banyak pilihan, Anda tetap bisa menikmati liburan yang menyenangkan meski memilih destinasi lain.
