JAKARTA, Desapenari.id – Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) terus mendesak Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar agar segera melobi Pemerintah Arab Saudi. Tujuannya jelas: mempercepat penerbitan visa haji furoda yang hingga kini masih terhambat.
“Kami masih berharap Menteri Agama yang sekarang berada di Tanah Suci bisa memberi dukungan. Beliau sempat mengatakan akan berupaya membantu proses visa furoda ini,” ungkap Sekjen Amphuri, Zaky Zakariya Anshari, saat diwawancarai Desapenari.id, Sabtu (31/5/2025).
Zaky menekankan, komunikasi tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sangat dibutuhkan. “Negosiasi Government to Government (G to G), misalnya dari level presiden atau menteri, mungkin bisa memberi pengaruh,” tambahnya.
Baca Juga: Jakarta Macet Parah Hari Ini? Ini Penyebabnya!
Batas Waktu Semakin Mepet
Menurut Zaky, waktu semakin mendesak. Otoritas Umum Penerbangan Arab Saudi (GACA) telah menetapkan batas akhir penerbangan haji pada 2 Juni 2025. Artinya, hanya tersisa dua hari lagi bagi jemaah untuk berangkat.

“Peluang masih ada, meski sangat kecil. Jika ada keajaiban dan visa furoda turun dalam waktu dekat, jemaah yang benar-benar siap masih bisa berangkat dengan segala risikonya,” jelas Zaky.
Namun, Amphuri juga mengimbau jemaah yang visanya belum keluar untuk mempertimbangkan opsi lain. “Daripada menunggu visa furoda yang belum pasti, lebih aman beralih ke haji khusus atau haji plus melalui kuota pemerintah,” saran Zaky.
Sistem Visa Sudah Ditutup, Amphuri Tetap Upayakan Solusi
Zaky mengaku, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Sayangnya, kabar terakhir yang mereka terima menyatakan bahwa sistem penerbitan visa untuk semua jenis haji sudah ditutup.
“Kami tetap menghargai upaya anggota Amphuri yang masih berjuang berkomunikasi dengan Syarikah (penyelenggara haji di Arab Saudi),” ujarnya.
Sebagai langkah transparansi, Amphuri akan segera merilis data jemaah yang gagal berangkat akibat masalah visa furoda. “Kami akan mengeluarkan surat edaran berisi rincian jumlah jemaah yang batal dan potensi kerugian finansial yang timbul,” tandas Zaky.
Jemaah Diimbau Tenang dan Cari Alternatif
Di tengah ketidakpastian ini, Amphuri mendorong calon jemaah untuk tidak panik. Mereka menyarankan agar jemaah mempertimbangkan program haji reguler atau khusus yang lebih terjamin.
“Program furoda atau mujamalah memang menarik karena fleksibel, tapi risikonya tinggi. Jika visa tak kunjung turun, lebih baik pindah ke skema yang lebih aman,” pesan Zaky.
Menanti Kepastian di Detik-Detik Terakhir
Meski peluangnya tipis, harapan masih ada. Amphuri dan ribuan jemaah haji furoda terus berdoa agar ada kebijakan khusus dari Arab Saudi. Namun, mereka juga menyiapkan skenario terburuk jika visa benar-benar tak terealisasi.
“Kami akan terus update informasi terbaru. Bagi jemaah yang masih menunggu, bersiaplah dengan segala kemungkinan,” pungkas Zaky.
Nantikan perkembangan terbaru seputar visa haji furoda hanya di Desapenari.id!