JAKARTA, Desapenari.id – Polisi Tangkap Ketua Ormas Bojongsari. Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya langsung nge-gebuk markas ormas nakal di Bojongsari. Mereka berhasil nangkep si M, ketua ormasnya, plus tiga krunya yang ketauan main palak pedagang.

AKBP Abdul Rahim, Kasubdit Jatanras, mengungkapkan bahwa timnya menyita dua bundel kuitansi dari ketua ormas tersebut. Polisi sita kwitansi dan proposal ormas yang dipakai palak pedagang.

Tak hanya menyita dokumen penting, penyidik juga mengamankan tiga kuitansi pembayaran dari para korban sebagai bukti transaksi pemerasan. 

Menurut Abdul, para tersangka telah lama beraksi. Mereka secara teratur meminta uang keamanan dari toko dan usaha di wilayah Bojongsari Baru sejak 2022 hingga 2025.

Sebelumnya, polisi menangkap empat pria terkait kasus ini pada Jumat (16/5/2025). Keempatnya terdiri dari ketua ormas berinisial M, sekjen AK alias W, serta dua anggota NN dan RS. Sementara itu, satu anggota lain, IM alias P, masih buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Berdasarkan pemeriksaan, aksi pemerasan ini bermula ketika seorang pedagang bakso baru membuka warungnya di Bojongsari Baru. Para pelaku mendatanginya dan meminta “jatah ormas”.

Awalnya, korban menolak. Namun, salah satu pelaku malah mencekiknya dan menutup paksa rolling door warung tersebut. Karena ketakutan, korban akhirnya menyerahkan Rp500.000.

Tapi, ternyata pemerasan tak berhenti di situ. Pelaku terus meminta uang keamanan setiap bulan. Alhasil, korban harus merogoh kocek lagi hingga total sekitar Rp1 juta.

Kini, keempat tersangka menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Jatanras untuk pengembangan kasus. Mereka dijerat dengan Pasal 368 dan/atau Pasal 335 KUHP tentang pemerasan dan penganiayaan.

Polisi menduga masih ada korban lain yang belum berani melapor. Polisi Ajak Masyarakat Berani Laporkan Kasus Pemerasan

Catatan Penting:

• Barang bukti yang disita: proposal, kuitansi, cap ormas, dan ponsel.
• Modus: pemerasan dengan ancaman fisik.
• Pelaku masih dalam pemeriksaan, satu orang masih DPO.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi ormas-ormas nakal yang masih memeras warga. Polisi memastikan akan menindak tegas pelaku kejahatan serupa.