PPP Bukan Barang Dagangan! simak lengkapnya

JAKARTA, Desapenari.id – PPP Bukan Barang Dagangan! simak lengkapnya. Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jakarta Timur, Ahmad Rifa’i, melayangkan kritik pedas kepada Romahurmuziy (Rommy). Ia menegaskan bahwa PPP bukan komoditas yang bisa diobral dengan menawarkan kursi ketua umum kepada tokoh luar. Sorotan utama Rifa’i tertuju pada Amran Sulaiman, Menteri Pertanian yang disebut Rommy sebagai hasil konsultasi dengan Jokowi.

“Malu rasanya dengar PPP diperdagangkan Rommy. Partai berlambang Ka’bah ini seolah jadi barang dagangan murahan yang dijejalkan ke sana-sini,” tegas Rifa’i dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/5/2025).

Rommy dan Masalah Masa Lalu
Rifa’i juga menyorot kepemimpinan Rommy saat menjabat ketua umum PPP (2016-2019). Saat itu, Rommy tersandung kasus korupsi setelah KPK menangkapnya karena menerima suap terkait jual-beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).

“Bagai petir di siang bolong, dunia PPP langsung gelap. Perjuangan kami mempertahankan empat kursi DPRD dan satu kursi DPR RI di Jakarta Timur runtuh seketika,” kenang Rifa’i.

Akibat kasus itu, PPP semporak menghadapi Pemilu 2019. Rommy, yang saat itu menjadi pemimpin tertinggi, justru menjadi beban. Kini, Rifa’i mendesak Rommy untuk berhenti mengintervensi PPP jelang Muktamar tahun ini.

“Jangan ganggu PPP lagi kalau tidak mau kualat warisan ulama. Biarkan kader bekerja mengembalikan kejayaan partai,” tegasnya.

Eksploitasi Partai oleh Rommy
Sebelumnya, Rusli Effendi, Wakil Ketua Umum PPP, juga mengkritik Rommy karena menawarkan kursi ketua umum ke tokoh luar. Menurut Rusli, sikap Rommy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai sudah melampaui batas etis.

“Sangat tidak pantas! Ini seperti menjadikan PPP sebagai barang dagangan,” ujar Rusli dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).

Meski begitu, Rusli membuka pintu bagi tokoh eksternal yang ingin bergabung—asal sesuai mekanisme AD/ART PPP.

“Kami sambut baik tokoh luar yang ingin berjuang bersama. Tapi semuanya harus ikuti aturan, bukan asal comot nama,” tegasnya.

Ia yakin kader internal PPP masih punya kapasitas memimpin. “Saya jamin, calon dari dalam partai tidak kalah kompeten dibanding tokoh luar,” tambah Rusli.

Daftar “Bursa Ketum” Rommy: Dari Amran Hingga Anies
Rommy sendiri sudah menyebut beberapa nama yang ia incar untuk memimpin PPP, seperti:

  • Dudung Abdurachman (eks KSAD)
  • Saifullah Yusuf (Mensos)
  • Amran Sulaiman (Mentan)
  • Agus Suparmanto (eks Mendag)

Bahkan, Rommy mengaku pernah membujuk Anies Baswedan untuk memimpin PPP. Ia juga mengklaim sudah berkonsultasi dengan Jokowi soal nama Amran.

“Saya berusaha keras agar PPP kembali ke Senayan. Butuh kekuatan luar biasa dan pemimpin istimewa untuk mewujudkannya,” ujarnya.

baca juga: Libur Sekolah Juni 2025: Catat Tanggalnya!

Namun, bagi kader seperti Rifa’i dan Rusli, PPP bukan lapak politik. Mereka ingin partai ini kembali bangkit dengan kader terbaiknya sendiri, bukan jadi ajang transaksi kekuasaan.

“Extraordinary power itu harusnya datang dari kader PPP sendiri, bukan dari jual-beli kursi,” tandas Rifa’i.

Dengan Muktamar semakin dekat, tekanan pada Rommy kian besar. PPP butuh pemimpin yang bersih, kuat, dan punya integritas—bukan sekadar “tukar guling” kursi ketum.

“Kalau mau jualan, buka lapak saja. PPP bukan tempatnya!” seru Rifa’i mengingatkan.

#PPPBukanKomoditas

More From Author

Surabaya Pesta Pora 2025: Parkir Murah + Shuttle Gratis! simak infonya

Kapal Mati, Dua ABK Tewas Usai lompat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *