desapenari.id – Libur Lebaran selalu memicu lonjakan pengunjung di berbagai objek wisata.
Untuk mencegah kekacauan, pengelola destinasi wisata perlu menerapkan manajemen kerumunan atau crowd management yang efektif.
BACA JUGA : Patrick Rimba Rilis Buku Pertama, Ungkap Kunci Sukses Bisnis
Kemenparekraf Ingatkan Pentingnya Batas Daya Tampung
Deputi Pengembangan Produk Pariwisata Kemenparekraf, Itok Parikesit, menegaskan pentingnya pengaturan jumlah pengunjung.
Ia meminta pengelola wisata tidak mengabaikan kapasitas maksimum demi mengejar jumlah kunjungan.
Manajemen Pengunjung Harus Jadi Prioritas
Itok menjelaskan bahwa pengelolaan kapasitas pengunjung telah diatur, namun pelaksanaannya juga melibatkan instansi lain seperti KLH untuk taman nasional.
Kemenparekraf pun telah menyiapkan konsep manajemen pengunjung secara menyeluruh.
TSI Atur Jam Operasional dan Variasi Atraksi
Taman Safari Indonesia (TSI) juga bersiap menghadapi lonjakan wisatawan saat libur panjang.
Senior Vice President Media and Marketing TSI, Alexander Zulkarnain, menjelaskan strategi mereka dalam mengelola pengunjung.
Pengunjung Tersebar Berkat Jadwal Fleksibel
TSI memperpanjang jam operasional, seperti di Jakarta Aquarium Safari yang buka dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
Hal ini dilakukan agar pengunjung tidak datang bersamaan dalam waktu yang sempit.
Prediksi Kenaikan Pengunjung hingga 15 Persen
Alexander menyebut pihaknya optimis akan ada peningkatan kunjungan antara 10 hingga 15 persen selama libur Lebaran.
Apalagi libur sekolah juga berlangsung cukup lama, hingga 20 hari.
BACA JUGA : Candi Prambanan Ditutup Saat Nyepi, Suasana Hening dan Sakral
Crowd Management Kunci Wisata yang Nyaman dan Aman
Dengan manajemen kerumunan yang tepat, pengelola dapat menjaga kenyamanan dan keamanan seluruh pengunjung selama musim liburan berlangsung.
2 thoughts on “Kelola Kerumunan Wisatawan Saat Lebaran, Ini Pentingnya”