desapenari.id – Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, menegaskan bahwa penutupan pendakian Gunung Semeru adalah kegiatan rutin. Ia membantah kabar yang mengaitkan penutupan ini dengan penemuan ladang ganja di kawasan Semeru.
BACA JUGA : Berapa Cangkir Kopi Aman Dikonsumsi Sehari? Cek Efeknya
Penutupan Rutin karena Faktor Cuaca
Menurut Rudijanta, TNBTS menutup pendakian Gunung Semeru setiap tahun pada Januari hingga Maret. Kebijakan ini berlaku di banyak kawasan konservasi lainnya. Pihak TNBTS menutup pendakian karena cuaca ekstrem yang berisiko bagi keselamatan pendaki.
“Penutupan pendakian di Gunung Semeru adalah prosedur rutin. “Biasanya, pihak TNBTS menutup pendakian dari Januari hingga Maret, sama seperti di lokasi pendakian lain di kawasan konservasi,” jelas Rudijanta dalam video yang mereka unggah di akun Instagram resmi @bbtnbromotenggersemeru pada Rabu (19/3/2025).
Ia menambahkan bahwa cuaca buruk dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalur pendakian. Oleh karena itu, TNBTS memprioritaskan keselamatan pengunjung dengan menutup jalur selama periode tersebut.
Instruksi Menteri Kehutanan Terkait Keamanan Wisata
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, menyatakan bahwa keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tidak akan berkompromi dalam hal keamanan di tempat wisata.
“Jika sebuah destinasi berbahaya dan mengancam keselamatan, pihak berwenang harus segera mengumumkan penutupannya dengan jangkauan luas.” “Jangan sampai wisatawan sudah tiba di lokasi, lalu baru mengetahui bahwa pihak pengelola menutup kawasan tersebut,” ujar Raja Juli saat menghadiri acara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Selasa (18/3/2025).
Rencana Penutupan di Berbagai Taman Nasional
Raja Juli juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengadakan rapat bersama 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam. Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengumumkan secara resmi daftar kawasan yang mereka tutup akibat cuaca buruk atau pemulihan ekosistem.
“Dirjen akan mengumumkan detailnya melalui rilis resmi ke media. Mereka juga akan merilis daftar Taman Nasional yang ditutup serta informasi mengenai waktu pembukaan kembali kawasan tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA : 5 Tempat Makan Jukut Goreng Terlezat di Jakarta
Dengan klarifikasi ini, pihak TNBTS berharap masyarakat memahami bahwa mereka menutup pendakian Gunung Semeru bukan karena temuan ladang ganja, tetapi karena alasan keamanan dan faktor cuaca yang tidak mendukung.
One thought on “Taman Nasional Bromo Klarifikasi soal Penutupan Semeru”