desapenari.id – Ketupat atau lontong matang menjadi pilihan praktis bagi yang tidak sempat membuatnya sendiri. Sebelum membeli, penting mengetahui cara memilih dan menyimpannya agar tetap segar dan tidak cepat basi.
Ketupat dan lontong sering menjadi pendamping menu khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, dan ati ampela balado. Selain itu, ketupat juga melambangkan pengampunan, kesucian, serta rasa syukur setelah menjalani ibadah puasa.
Sebagai hidangan utama saat Lebaran, ketupat sebaiknya sudah tersedia sebelum hari H. Jika tidak ingin repot membuatnya sendiri, kamu bisa membeli ketupat atau lontong matang yang siap santap. Namun, pastikan memilih yang berkualitas agar rasanya enak dan tahan lama.
BACA JUGA : Polri Tetapkan 11 Tersangka dalam Kasus Kecurangan MinyaKita
Berikut enam tips memilih ketupat atau lontong matang yang berkualitas:
1. Beli dari Penjual Terpercaya
Cari penjual yang sudah terkenal dengan kualitas ketupat atau lontongnya. Biasanya, penjual ini menggunakan beras berkualitas baik, yang menghasilkan ketupat berwarna putih bersih, pulen, dan bertekstur lembut. Harga ketupat dari penjual terpercaya mungkin sedikit lebih mahal, tetapi kualitasnya lebih terjamin.
Selain itu, tanyakan jenis beras yang digunakan, karena beras berkualitas akan menghasilkan tekstur ketupat yang lebih enak. Sebaiknya pesan H-1 sebelum disajikan agar ketupat tetap segar.
2. Perhatikan Kondisi Janur atau Daun Pembungkus
Tampilan janur atau daun pembungkus dapat menjadi indikator kualitas ketupat atau lontong.
- Pilih ketupat yang dibungkus dengan janur kuning, bukan daun kelapa hijau. Warna kuning menunjukkan ketupat sudah matang dengan baik.
- Pastikan ukurannya seragam agar teksturnya juga merata.
- Untuk lontong, pilih yang dibungkus dengan daun pisang yang rapi, rapat, dan memiliki ukuran yang hampir sama.
3. Tekan Ketupat untuk Memeriksa Tekstur
Sebelum membeli, coba tekan ketupat atau lontong untuk memastikan teksturnya.
- Pilih ketupat atau lontong yang memiliki tekstur sedang, tidak terlalu keras maupun terlalu lunak.
- Jika terlalu keras atau kenyal, bisa jadi ketupat mengandung bahan tambahan seperti boraks atau air abu berlebihan.
- Jika terlalu lunak dan mudah hancur, kemungkinan besar kandungan airnya terlalu banyak, sehingga lebih cepat basi.
4. Cium Aromanya
Aroma ketupat juga bisa menjadi petunjuk kualitasnya.
- Ketupat atau lontong segar memiliki aroma khas campuran nasi dan janur atau daun pisang.
- Hindari membeli ketupat yang memiliki aroma terlalu samar atau mulai asam, karena penjual mungkin telah membuatnya beberapa hari sebelumnya dan ketupat tersebut sudah tidak segar.
5. Simpan dengan Cara yang Tepat
Setelah membeli, simpan ketupat atau lontong dengan cara yang benar agar tetap tahan lama.
- Jika masih dalam kondisi segar, gantung ketupat di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik.
- Jika ingin menyimpannya lebih lama, bungkus ketupat dalam kantong plastik dan masukkan ke dalam kulkas. Dengan cara ini, ketupat bisa bertahan hingga dua sampai tiga hari.
6. Hangatkan dengan Cara yang Benar
Sebelum menyajikan ketupat atau lontong, hangatkan kembali agar teksturnya tetap empuk dan tidak kering.
- Panaskan kukusan dan kukus ketupat selama sekitar 30 menit sebelum menyajikannya. Cara ini membantu menjaga kelembutan dan rasa ketupat.
- Setelah mengukus ketupat, diamkan beberapa saat sebelum memotongnya dan menyantapnya bersama lauk pelengkap.
BACA JUGA : 11 Tempat Wisata di Ngawi yang Wajib Dikunjungi
Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa mendapatkan ketupat atau lontong matang berkualitas dan tetap segar hingga Lebaran. Selamat menikmati hidangan khas Lebaran dengan ketupat yang lembut dan nikmat!
One thought on “6 Tips Memilih Ketupat dan Lontong Matang Berkualitas”