JAKARTA, Desapenari.id – Yahidin Umar, politikus senior PPP, tak sependapat dengan langkah mantan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Rommy, yang aktif mendekati tokoh-tokoh luar untuk memimpin partai. Menurutnya, cara itu bukan solusi tepat untuk membangkitkan kembali kejayaan PPP.
Evaluasi Internal Lebih Penting
Yahidin menegaskan, sebelum mencari figur eksternal, PPP harus lebih dulu mengevaluasi kekurangan internal partai. “Solusinya bukan langsung cari orang luar. Kita perlu koreksi diri, cari tahu penyebab kekalahan di Pemilu 2024, baru setelah itu mengambil langkah strategis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/6/2025).
Tanpa evaluasi mendalam, langkah menggaet tokoh luar justru bisa menimbulkan kesan negatif. “Kalau kader berpikir Rommy jualan partai, wajar saja. Soalnya, mekanisme jadi ketua umum sudah ada tahapannya di AD/ART,” tambah Yahidin.
PPP Punya Kader Potensial
Yahidin yakin, PPP sebenarnya tidak kekurangan kader berkualitas. Karena itu, dia mendorong agar partai fokus memperbaiki diri sebelum membuka pintu untuk tokoh eksternal. “Kita punya banyak kader mumpuni. Yang penting sekarang benahi dulu internal,” tegasnya.
Selain itu, Yahidin menyoroti dominasi Rommy dalam proses pencarian calon ketua umum. Menurutnya, keputusan strategis seperti ini harus melibatkan seluruh kader, bukan hanya satu orang. “Mekanisme pemilihan ketua umum sudah diatur di AD/ART. Perubahan kebijakan harus lewat Muktamar, bukan ditentukan sendiri oleh Rommy,” jelasnya.
Rekam Jejak Rommy Bisa Rugikan PPP
Yahidin juga mengingatkan, upaya Rommy mendatangkan tokoh nasional justru berisiko merusak citra PPP. Pasalnya, publik masih mengingat kasus korupsi yang menjerat Rommy. “Masyarakat belum lupa kasusnya. Kalau dia terlalu aktif cari ketua dari luar, elektabilitas partai bisa turun,” ungkapnya.
Dia pun mengajak seluruh kader bersatu memperbaiki partai. “Kekisruhan sejak Rommy tersandung kasus KPK bikin banyak kader hengkang dan internal pecah. Kita harus introspeksi, kekalahan di Pemilu 2024 juga dipengaruhi masalah internal,” tandas Yahidin.
PPP Siap Gelar Muktamar
Sebelumnya, PPP telah mengumumkan rencana Muktamar pada September 2025 untuk memilih ketua umum baru. Namun, bursa calon ketua umum justru didominasi nama-nama dari luar partai.
Rommy sendiri mengaku telah mendekati sejumlah tokoh nasional, seperti mantan KSAD Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Rommy Bela Langkah Kontroversialnya
Rommy tak menampik bahwa dirinya aktif menjajaki tokoh luar. Menurutnya, PPP butuh pemimpin luar biasa untuk kembali ke Senayan. “Saya berusaha maksimal agar PPP kembali ke parlemen. Sejak 1998, belum ada partai yang terlempar dari Senayan bisa kembali. Butuh extra ordinary power dan pemimpin hebat,” tegas Rommy, Senin (28/5/2025).
baca juga: Kapolda Banten Minta Copot Atribut Ormas di Kendaraan!
Namun, langkahnya itu menuai kritik tajam. Wakil Ketua Umum PPP, Rusli Effendi, menilai Rommy seperti “memperdagangkan” partai. “Sangat tidak etis, seolah-olah partai jadi barang dagangan,” ujarnya.
Rusli menekankan, PPP punya aturan jelas soal rekrutmen anggota dan pemilihan ketua umum. “Kami terbuka untuk tokoh luar yang mau berjuang, tapi semua harus sesuai mekanisme AD/ART,” tegasnya.
Perseteruan internal PPP ini menunjukkan perbedaan visi antara kader seperti Yahidin yang ingin fokus perbaikan internal, dengan Rommy yang mengusung pendekatan eksternal. Sementara publik menunggu, apakah Muktamar nanti bisa menjawab tantangan terbesar PPP: kembali meraih kepercayaan rakyat.