JAKARTA, Desapenari.id – Diperiksa KPK, Direktur PT IAE Tutupi Wajah Saat Ditanya Korupsi Gas PGN (9/5/2025). Sofyan terlihat meninggalkan Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 17.05 WIB dengan mengenakan jaket hitam dan membawa tas ransel.
Ketika wartawan menanyai dia terkait pemeriksaan kasus korupsi tersebut, Sofyan langsung mengelak dan menolak memberikan keterangan. Dia bahkan terlihat gugup dan berusaha menutupi wajahnya dengan tangan. “Wah, saya enggak ngerti dah,” ujarnya singkat.
Selanjutnya, Sofyan semakin menghindar saat wartawan menanyakan proses transaksi jual beli gas antara PT IAE dan PT PGN. Alih-alih menjawab, dia tutupi wajahnya pakai tas ransel yang dibawanya. “Enggak ngerti saya, udah pensiun. Saya enggak bersedia ya,” katanya sambil bergegas pergi.
Secara terpisah, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan bahwa penyidik telah mendalami keterangan Sofyan terkait perjanjian jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE. “Penyidik menggali pengetahuannya tentang PJBG serta pembayaran dari PT PGN ke PT IAE,” jelas Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta.
“Setiap keterangan saksi akan kami teliti agar proses penyidikan berjalan lengkap dan akurat,” tegasnya.
Menurut Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, kasus ini menyebabkan kerugian negara mencapai 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 203,3 miliar. “BPK telah mengonfirmasi kerugian tersebut melalui laporan investigatif,” ungkap Asep dalam konferensi pers.
Dia juga menegaskan bahwa KPK terus bekerja keras mengungkap kasus ini untuk memulihkan kerugian negara. “Kami berkomitmen menindak tegas setiap pelaku korupsi yang merugikan keuangan negara,” tandasnya.
Pengamat antikorupsi mendesak KPK mempercepat penyidikan dan segera mengadili kasus ini. Salah seorang pengamat menegaskan, masyarakat menantikan proses hukum yang transparan dan adil.
Transaksi gas antara PT PGN dan PT IAE pada 2017-2021 memicu kasus ini karena pihak KPK menemukan indikasi kuat adanya mark-up harga dalam kontrak tersebut.
Selanjutnya, KPK berkomitmen memperluas penyidikan guna mengungkap keterlibatan lebih banyak pihak. Budi menegaskan, mereka akan terus bekerja sampai semua pelaku terjerat hukum.
Sementara itu, PT PGN mengaku telah bekerja sama penuh dengan KPK. Perwakilan perusahaan menyatakan kesiapannya mendukung pemberantasan korupsi dan menyediakan seluruh data yang diperlukan.
Di tengah perkembangan ini, masyarakat berharap penyelesaian cepat kasus ini guna mencegah kerugian negara lebih besar. Seorang warga menuntut KPK bersikap tegas dan adil terhadap semua pihak.
Sampai saat ini, penyidikan masih berlanjut, dan KPK berjanji akan memberikan update terbaru kepada publik. “Kami akan terus bekerja profesional untuk mengungkap kebenaran,” pungkas Budi.
Dengan adanya perkembangan ini, kasus korupsi gas PGN-IAE semakin menarik perhatian publik. KPK diharapkan dapat memberikan keadilan dan memulihkan kerugian negara secepat mungkin.